ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Bantah Serang RS Bersalin di Mariupol, Rusia Sebut Klaim Ukraina sebagai Berita Palsu

Rusia membantah klaim Ukraina yang menyebut pesawat Moskwa mengebom sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol.

Tangkapan Layar YouTube Aljazeera English
Kompleks Rumah Sakit Bersalin di Mariupol,Ukraina, mendapat serangan dari Rusia saat gencatan senjata seharusnya sudah dimulai, Rabu (9/3/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COMRusia membantah klaim Ukraina yang menyebut pesawat Moskwa mengebom sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol.

Rusia mengatakan klaim tersebut adalah berita palsu.

Dmitry Polyanskiy, delegasi Rusia untuk PBB, mengatakan bahwa bangunan itu adalah bekas rumah sakit bersalin yang telah lama diambil alih oleh tentara Ukraina.

"Begitulah berita palsu lahir," kata Polyanskiy di Twitter, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: RS Bersalin di Mariupol Diserang, Presiden Ukraina Tuding Rusia: Genosida Sedang Terjadi

Polyanskiy mengatakan, Rusia sudah memperingatkan pada 7 Maret bahwa rumah sakit tersebut telah diubah menjadi objek militer dan digunakan tentara Ukraina untuk menembak.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Rusia melakukan genosida setelah pesawat Rusia mengebom sebuah rumah sakit bersalin dan anak-anak di Mariupol pada Rabu (9/3/2022).

"Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?" kata Zelenskiy melalui pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam waktu setempat.

Zelensky mengulangi seruannya kepada Barat untuk memperketat sanksi terhadap Rusia agar Moskwa mau duduk di meja perundingan dan mengakhiri perang.

Baca juga: Dituding Standar Ganda, AS dan Sekutu Dikritik karena Dorong Sanksi untuk Rusia tapi Biarkan Israel

Dia menambahkan, pengeboman terhadap rumah sakit bersalin dan anak-anak merupakan bukti bahwa genosida di Ukraina sedang terjadi, sebagaimana dilansir Reuters.

Sedikitnya 17 orang terluka akibat serangan itu, sebagaimana dilaporkan oleh sejumlah pejabat Ukraina.

Serangan itu terjadi meski ada kesepakatan gencatan senjata guna mempersilakan orang-orang untuk melarikan diri dari Kota Mariupol yang terkepung.

Rusia sebelumnya berjanji untuk menghentikan penembakan sehingga setidaknya beberapa warga sipil yang terperangkap dapat melarikan diri dari kota tersebut. (*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rusia Bantah Serang RS Bersalin: Itu Berita Palsu

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved