Papua Terkini
Tujuh Remaja Viral Memohon Maaf kepada BTM dan Warga Kota Jayapura
Selain peromohan maaf, para remaja tersebut telah mengakui bahwa perbuatan yang dilakukan mereka tersebut salah.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tujuh remaja viral yang merusak melakukan lampu penerangan di Jembatan Penyeberangan depan SLTP YPPK St. Paulus Padang Bulan mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM), dan seluruh warga Kota Jayapura.
Kasi Humas Polresta Jayapura Kota Ipda Sarah B. Kafiar menyampaikan, tujuh remaja itu telah membuat video permohonan maaf kepada wali kota Jayapura dan seluruh warga Kota Jayapura, atas perbuatan merusak lampu.
"Tujuh remaja itu yakni HM, KM, JE, SK, RAG, ARM dan YFM telah membuat video permohonan maaf kepada bapak Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, dan seluruh warga Kota Jayapura atas perbuatan merusak lampu penerangan tersebut,"Kata Ipda Sarah Melalui Keterangan Tertulis, yang diperoleh Tribun-Papua.com, Jumat (11/3/2022) pagi.
Baca juga: Pengrusakan Lampu Jembatan Penyeberangan di Kota Jayapura, BTM: Tangkap dan Beri Sanksi!
Kata Sarah, selain peromohan maaf, para remaja tersebut telah mengakui bahwa perbuatan yang dilakukan mereka tersebut salah, karena telah merusak fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah.
"Ketujuh remaja tersebut siap untuk mempertanggungjawabkannya dengan mengganti segala kerugian,"ujarnya.
Ipda Sarah menghimbau kepada warga kota Jayapura dan pengguna media sosial untuk tidak lagi membully atau memojokkan ketujuh remaja tersebut.
"Karena dengan hati dan jiwa yang besar mereka telah mengakui perbuatannya adalah salah dan siap untuk mempertanggungjawabkannya,"katanya.
Baca juga: 7 Perusak Lampu JPU Padang Bulan Berstatus Pelajar, Garang Usai Miras Tetapi Ciut Saat Ditangkap
Lebih lanjut, kata Sarah, mereka masih remaja dan masih berstatus pelajar, untuk itu mari bersama-sama kita berikan dukungan terhadap keberanian mereka dalam mengakui kesalahan dan bertanggungjawab atas perbuatan mereka bukanpojokkan atau di bully.
"Semoga kelak atas kejadian ini para remaja tersebut dapat belajar untuk lebih berhati-hati dan cerdas dalam bergaul serta mengekspresikan diri dalam hal positif agar dapat membanggakan keluarga bahkan bangsa dan negara,"tutupnya. (*)