Rusia Vs Ukraina
Kemenkumham Catat Ada 2.542 WNA Rusia di Bali, Bagaimana Nasib Mereka?
Sebanyak 2.542 WNA Rusia di Bali, di mana 2.495 menggunakan izin tinggal terbatas dan 47 orang menggunakan izin tinggal tetap.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Kantor Wilayah Kemenkumham Bali mencatat jumlah Warga Negara Asing (WNA) Rusia di Bali per tanggal 25 Februari 2022 berjumlah sebanyak 2.542 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.495 menggunakan izin tinggal terbatas dan 47 orang menggunakan izin tinggal tetap.
Diketahui, WNA Rusia di Bali mengalami kesulitan menarik uang tunai dari rekening mereka.
Hal ini merupakan imbas sanksi ekonomi akibat invasi Rusia terhadap Ukraina.
Salah satu WN Rusia di Bali, Anna Pomarina mengakui adanya masalah tersebut.
Ia kemudian memilih membuka rekening bank lokal Indonesia untuk memudahkan transaksi selama sanksi ekonomi itu berlaku.
"Orang Rusia sudah biasa dengan kesulitan di ekonomi, dan fokus untuk cari solusi, coba buka bank rekening di Indonesia," kata Anna dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/3/2022).
Anna mengungkapkan dirinya sudah enam tahun berada di Bali. Namun wanita yang bekerja di perusahaan teknologi itu mengaku baru kesulitan menarik uang tunai dari rekening miliknya per Maret 2022.
Baca juga: Rusia Berang dengan Singapura, Ini Penyebabnya
"Ini sangat sedih dan jadi sulit sekarang, baik untuk orang Rusia dan Ukraina di Bali, karena dari tanggal 10 Maret tidak bisa pakai kartu Mastercard dan Visa," ucap dia.
Selain itu, Anna menyebut nilai tukar mata uang Rusia melemah sejak perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung.
Kehidupan di Bali, menurutnya, terasa lebih mahal dibandingkan masa sebelum perang.
"Mata uang kami jadi sangat murah, hidup di Bali jadi lebih mahal 40 persen daripada masa sebelum perang," kata dia.
Di tengah kesulitan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada bank lokal di Indonesia yang sudah membantu memfasilitasi membuka rekening untuk WNA Rusia yang tinggal di Bali.
Baca juga: Ketua DPR AS Terlalu Banyak Minum Vodka, Ejekan karena Salah Sebut Ukraina dan Presiden Zelensky
Kendati begitu, ia mulai berpikir untuk menjalankan bisnis di Indonesia jika situasi dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina tak kunjung membaik.
"Kami sangat senang bahwa Indonesia pilih posisi netral di konflik ini dan hormat untuk dua negara, karena semua manusia mau damai," kata dia.
"Kami percaya dari semua situasi ada (jalan) keluar, kami pray for peace in the world, kami fokus untuk cari solusi, dan sangat terima kasih untuk Indonesia negara bagus, dan orang-orang di sini sangat baik dan ramah," pungkasnya. (*)