ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

UNIMUDA Sorong Bersama Tokoh Adat dan Agama Bahas Kekerasan Terhadap Anak di Papua

UNIMUDA Sorong melalui UNICEF Indonesia bersama tokoh adat dan agama membahas pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak

Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Maickel Karundeng
Tribun-Papua.com/Patricia Laura Bonyadone
Suasana lokakarya tentang pencegahan serta penanganan kasus kekerasan anak di Provinsi 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - UNIMUDA Sorong melalui UNICEF Indonesia bersama tokoh adat dan agama membahas pencegahan serta penanganan kekerasan terhadap anak di Papua

Menyadari tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Papua, UNIMUDA Sorong melalui UNICEF Indonesia menggelar lokakarya Tokoh Adat dan Agama dalam pencegahan serta penanganan kasus kekerasan anak di provinsi paling timur Indonesia ini.

Baca juga: Pasca-HET Dicabut, Harga Minyak Goreng di Papua Melambung

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan, Dewan Adat Papua, Eirene Waromi mengaku antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Menurut Eirene, ending dari kegiatan ini harus ada kolaborasi nyata antar semua pihak.

Baca juga: Ganjar Pranowo Diserbu Warga Ngawi saat HET Minyak Goreng Dicabut Pemerintah

"Baik adat, pemerintah dan agama selesai kegiatan ini harus benar-benar bekerjasama untuk menuntaskan masalah ini,"kata Eirene Waromi kepada Tribun-Papua.com, Kamis (17/3/2022).

"Dengan hal ini, saya rasa semua bisa bahu membahu untuk melakukan hal ini,"ujar Eirene.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembawa 15 Paket Ganja, Rencananya Dijual Rp50 Rribu Per Bungkus

Tak sekadar kolaborasi, kata Eirene, pembagian peran setiap forum juga perlu dilakukan.

"Ya tentu harus, selain kolaborasi tugas-tugas apa yang bisa kita lakukan dalam melihat persoalan anak,"katanya.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 5: Belajar Perbedaan Bentuk Magnet

Selain itu, lanjut dia, dengan membangun sinergitas antar forum, ia meyakini bahwa akan muncul visi dan pola pikir yang sama.

"Inilah yang akan membantu kita pada saat terjun ke lapangan meski dinamika berbeda, namun golnya hanya satu yakni mencegah kekerasan tidak terjadi,"ujarnya.

Baca juga: Sosok Pak Amin Pengusaha Medan Jadi Misteri, Rumah Mewahnya Senilai Rp 30 Miliar Dibeli Indra Kenz

Dia berharap melalui kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, dapat meluruskan apa yang seharusnya bisa dicegah untuk masa depan.

"Inilah yang penting, bagaimana ketika sudah satu tujuan, maka membudayakan anak cerdas dan ramah lingkungan. Saya pikir bisa dilakukan pelan-pelan," tambah dia. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved