Tribun Militer
Jenderal Andika Perkasa Murka karena Ulah Danpos Gome, 3 Prajurit Gugur Ditembak KKB Papua
Andika Perkasa menganggap Danki melakukan kesalahan. Sehingga, membuat tiga prajurit TNI tewas. Karena itu,langkah hukum telah diambil.
TRIBUN-PAPUA.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa geram melihat ulah Komandan Pos atau Komandan Kompi (Danki) Pos Ramil Gome Kabupaten Puncak, Papua.
Ini menyusul gugurnya tiga prajurit TNI diberondong Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pada Januari lalu.
Andika Perkasa menganggap Danki melakukan kesalahan. Sehingga, membuat tiga prajurit TNI tewas.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan bersama seluruh Tim Hukum TNI untuk membahas berbagai kasus yang melibatkan anggota TNI, dikutip dari akun Youtube Jenderal Andika Perkasa, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Minta Danpos Gome Diperiksa, Diduga Sebabkan 3 Prajurit Gugur Ditembak KKB
Satu di antaranya, tentang penyerangan Pos Ramil Gome, Kabupaten Puncak oleh KKB yang menyebabkan 3 prajurit TNI AD gugur.
Tiga prajurit yang gugur itu merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman. Sementara itu satu prajurit yang kritis yakni Pratu Saeful.
Adanya kejanggalan pada kronologis penyerangan sehingga Tim Investigasi Kodam harus diturunkan untuk melakukan penyidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Menurut Andika, ada peran Komandan Kompi yang tidak memperhitungkan dan menyepelekan tempat dimana para anggotanya bertugas sehingga mengakibatkan penyerangan ini terjadi.
Dengan terbuktinya memang ada kejanggalan yang disebabkan oleh kebohongan laporan Komandan Pos maka Komandan Pos akan diproses hukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Panglima TNI memerintahkan Puspom TNI bersama Puspom TNI AD untuk segera melakukan tindak lanjut.
Sebelumnya, Panglima TNI melakukan kunjungan ke wilayah Timika, Papua terkait dengan insiden penyerangan posramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Kunjungan Panglima TNI adalah untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam secara langsung, dan juga memberikan penghormatan terakhir kepada tiga prajurit TNI yang gugur.
Terkait insiden penembakan ini, Panglima TNI kemudian mengikuti rapat koordinasi khusus bersama jajaran Menko Polhukam dan Kepolisian.
Rapat koordinasi khusus ini digelar untuk mengetahui langkah-langkah evaluasi yang akan dilakukan terkait insiden penembakan ini.
Baca juga: Dua Warga Jakarta Korban Pembantaian KKB Papua Belum Dapat Santunan dari Pemda Puncak
Panglima TNI kemudian mempelajari kronologi insiden penembakan yang terjadi.
Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui evaluasi apa yang dapat dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Jenderal TNI Andika Perkasa juga terus memberikan arahan agar seluruh jajaran prajurit TNI memahami betul, tugas dan tanggung jawabnya sebagai satgas Kodim dan Koramil.
Ketiga prajurit itu gugur setelah ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna mengatakan, penembakan ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIT usai KKB melakukan penyerangan terhadap Pos Koramil Gome yang mengakibatkan tiga prajurit gugur dan satu lainnya mengalami luka tembak dengan kondisi kritis.
"Tiga prajurit atas nama Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, meninggal dunia. Sedangkan satu prajurit lagi mengalami luka tembak atas nama Pratu Syaiful," ujar Tatang dalam keterangan tertulis, Kamis sore.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa: Jangan Main-main soal Hukuman Disiplin Militer
Tatang menjelaskan, korban kontak tembak saat ini berada di Puskesmas Ilaga bersama dengan tim evakuasi.
Diberitakan, KKB menembaki anggota TNI yang berupaya mengevakuasi korban serangan.
Serangan ini merupakan serangan kedua, setelah beberapa saat sebelumnya, kelompok tersebut juga menembaki lokasi tersebut pada pagi hari. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Jenderal Andika Perkasa Merasa Dibohongi Anggotanya atas Kematian 3 Prajurit di Papua