Desak Putin Berdialog dengan Dirinya, Zelensky: Jika Upaya Ini Gagal, Itu Berarti Perang Dunia III
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: Astini Mega Sari | Editor: Claudia Noventa
TRIBUN-PAPUA.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga memperingatkan konsekuensi berbahaya jika hal itu gagal.
Hal itu disampaikan Zelenzky dalam wawancara bersama CNN pada Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Sebut NATO Tak Siap Terima Ukraina, Zelensky: Mereka Takut Konfrontasi dengan Rusia
"Saya siap untuk bernegosiasi dengannya," kata Zelensky seperti dikutip dari New York Post.
"Jika hanya ada 1 persen kesempatan bagi kita untuk menghentikan perang ini, saya pikir kita perlu mengambil kesempatan ini. Kita perlu melakukan itu."
"Jadi, saya pikir kita harus menggunakan format apa pun, peluang apa pun untuk memiliki kemungkinan bernegosiasi, kemungkinan berbicara dengan Putin. Tetapi jika upaya ini gagal, itu berarti ini adalah Perang Dunia ketiga,” katanya.
Zelensky mengatakan Ukraina telah menunjukkan "martabat" mereka dengan memerangi tentara Rusia dan memberikan "pukulan kuat."
Tetapi dia mencatat bahwa martabat tidak akan menyelamatkan nyawa.
Baca juga: Putin Dituding Jadi Penjahat Perang, Bisakah Dia Diadili karena Invasi Rusia ke Ukraina?
“Kami kehilangan orang setiap hari, orang-orang tak bersalah di lapangan,” katanya.
Zelensky juga menanggapi soal persyaratan dari Rusia jika menginginkan perang dihentikan.
Persyaratan itu termasuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dan dua wilayah separatis Donbas Ukraina di bawah kendali Rusia sebagai republik independen, serta Ukraina tak akan menjadi anggota NATO.
Zelensky mengatakan itu adalah persyaratan yang tidak bisa dia terima.
Rusia “tidak bisa menjilat warga negara lain secara paksa,” kata Zelensky.
Baca juga: Penipu Rusia Permalukan 2 Menteri Inggris, Menyamar sebagai PM Ukraina dan Korek Informasi Rahasia
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pembicaraan pekan lalu antara Ukraina dan Rusia mendekati isu-isu "kritis" yang dapat mengarah pada gencatan senjata tetapi memperingatkan bahwa mereka bisa goyah jika kedua pihak "mengambil langkah mundur dari posisi saat ini."
Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turki, mengatakan negosiasi pada akhirnya harus melibatkan Putin dan Zelensky. (*)