Subsidi Minyak Goreng Papua
Ketika Mendag Lutfi Bingung soal Fenomena Minyak Goreng
Diketahui, hingga saat ini, polemik harga dan stok minyak goreng masih terus berlanjut.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Di antara pembantu Presiden Joko Widodo lainnya, barangkali kinerja Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, yang paling mendapat sorotan.
Bagaimana tidak, orang nomor satu di jajaran Kementerian Perdagangan itu dinilai tak mampu menyelesaikan polemik minyak goreng di Indonesia.
Diketahui, hingga saat ini, polemik harga dan stok minyak goreng masih terus berlanjut.
Baca juga: KSP: Libatkan Pemda Awasi HET Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional!
Bahkan dalam rapat dengan Komisi VI DPR, dialog Mendag dengan para wakil rakyat sampai berlangsung 6 jam soal minyak goreng.
Terbaru, pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET), kini minyak goreng curah HET Rp 14.000 sementara minyak goreng kemasan harganya "terserah" pasar.
Sebelumnya, saat HET minyak goreng curah Rp 11.000 sementara minyak goreng kemasan HET Rp 14.000, stok minyak goreng di berbagai ritel modern kosong, sementara di pasar-pasar tradisional ada tapi harganya mahal.
Baca juga: Stok Minyak Goreng di Abepura Papua Makin Sedikit
Usai kebijakan HET dicabut, stok minyak goreng kemasan di ritel modern tiba-tiba melimpah, walau harganya mencapai Rp 50.000 per dua liter.
Lantas Mendag Muhammad Lutfi pun mengaku kebingungan dengan fenomena melimpahnya minyak goreng yang terjadi hanya beberapa saat setelah aturan HET dicabut.
"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," kata Lutfi saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta, Minggu (20/3/2022).
Mendag Lutfi menyebut, meski saat ini harga minyak goreng jauh lebih mahal dari HET, ada sisi positifnya yakni stok minyak goreng yang kini tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.
Baca juga: Di Nduga Papua Produksi dan Distribusi Minyak Goreng Aman
"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," tanya Lutfi ke beberapa ibu-ibu yang tengah berbelanja.
Namun, Lutfi menjamin tak lama lagi harga minyak goreng segera turun seiring ketersediaan di pasar makin banyak.
Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.
"Paling tidak semingguan nanti ada Filma dan merk lainnya akan membuat harga turun, jadi tidak bisa langsung," ucap Lutfi yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini.
Baca juga: Stok Minyak Goreng Jelang Idul Fitri di Mal Abepura Aman
Mendag Lutfi berargumen, harga minyak goreng kemasan berpotensi mengalami penurunan, sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.
“Saya juga melihat ketersediaannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” ujar Lutfi di kesempatan terpisah. (*)