Papua Terkini
BREAKING NEWS: Ketua Dewan West Papua Buchtar Tabuni Ditangkap
Buchtar ditangkap Polresta Jayapura Kota di Perumnas III Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Dewan West Papua (West Papua Council) Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Buchtar Tabuni, ditangkap, Kamis (24/03/2022).
Buchtar ditangkap Polresta Jayapura Kota di Perumnas III Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav Urbinas mengonfirmasi penangkapan Buchtar Tabuni bersama 6 rekannya.
"Ada 7 orang yang kami amankan ke Polresta Jayapura Kota untuk dimintai keterangan lanjutan atas tindakan yang telah dilakukan terhadap personel kepolisian," Kata Gustav di Mapolresta Jayapura Kota.
Baca juga: Gubernur ULMWP: Pola Pendekatan Jakarta ke Papua dengan Militeristik Perlu Diubah
Gustav menjelaskan, awalnya, pihaknya melakukan potroli rutin di seputaran Heram, Perumnas II Waena.
“Kemudian, kami mendapat informasi bahwa adanya pertemuan terselubung yang digelar ULMWP. Demikian, anggota kami lakukan pengecekan,” terangnya.
Selanjutnya, pihak kepolisian mendatangi lokasi pertemuan yang akan digelar.
"Kami pergi ke salah satu rumah, di arah Kali Kampwolker, jalan menuju Buper Waena. Setelah sampai, kami menyapa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami," jelasnya.
Kata Kapolres, ketika pihaknya dialog bersama pihak Buchtar, secara tiba-tiba ada personel polisi yang dikeroyok.
"Tiba-tiba anggota kami dikeroyok. Yang dikeroyok ini ada yang pakaian preman (biasa) dan yang gunakan baju dinas,"ucap Kapolres.
Baca juga: Marinus Yaung: Papua Tidak Bisa Merdeka karena Benny Wenda dan ULMWP
Karena melihat hal tersebut, kami mengambil tindakan tegas dengan mengamankan 7 orang tersebut.
Demikian, hingga saat ini 7 orang itu masih diimintai keterangan.
"Kami akan lakukan interogasi, identifikasi, serta meminta keterangan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, juga kronologis aksi penyerangan terhadap petugas kami," terangnya.
Kapolres menambahkan, tentu saja pihaknya akan bersikap profesional.
"Dari hasil pemeriksaan nanti tentunya akan dibuat pernyataan, agar tindakan arogan maupun pertemuan yang dilakukan tanpa izin kepolisian itu tidak dilaksanakan," pungkasnya. (*)