Ramadan di Papua
Kue Lontar, Takjil Khas Papua Yang Jadi Incaran Menu Buka Puasa
Memasuki Bulan Ramadan di Tanah Papua tentunya tidak akan lengkap tanpa Kue Lontar sebagai takjil spesial di momen berbuka puasa
Penulis: Arni Hisage | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tyo Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Memasuki Bulan Ramadan di Tanah Papua tentunya tidak akan lengkap tanpa Kue Lontar sebagai takjil spesial di momen berbuka puasa, Minggu (3/4/2022).
Kue lontar merupakan salah satu takjil burusan utama bagi umat muslim di kawasan Indonesia timur.
Baca juga: Kabur Bawa Peluru Senapan dan Mata Panah, 2 Simpatisan TPNPB-OPM Menyerahkan Diri Kembali ke NKRI
Rasanya yang manis dan gurih itu menjadi ciri khas hidangan spesial asal Tanah Fak-fak Papua Barat itu.
Makanan dengan tekstur yang keras dibagian luar tetapi lembut dibagian dalam itu sangat mudah ditemui di pedagang hidangan berbuka.
Baca juga: Polri Buka Penerimaan 9.284 Bintara, Salah Satunya Melalui Jalur Bintara Lulusan SMA Sederajat
Apalagi di moment menjelang hari raya Idul Fitri, kue lontar dapat dipastikan laris manis dan bakal tersedia disetiap rumah masyarakat untuk para tamu spesial.
Kue Lontar berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili, dan susu ini dibuat oleh masyarakat Papua dengan silang budaya dari luar.
Menurut sejarah, Kue Lontar dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa lalu.
Baca juga: Kisah Natalis dan Engel Kabur dari Kelompok TPNPB-OPM Papua Barat, Menyusuri Hutan ke Kampung Rauna
Pada mulanya kue ini disebut dengan rontart, tapi karena agak sulit dilafalkan maka penduduk Papua akhirnya menyebut kue ini menjadi kue lontar.
Kue Lontar diwariskan turun temurun di Papua sejak zaman Belanda.(*)