ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dirut Pertamina: BBM di Indonesia Itu Termasuk yang Termurah di Dunia

Kata Nicke, BBM yang dijual di SPBU Pertamina termasuk yang paling murah secara global dari sisi harga jual.

Dok. Pertamina
Direktur Umum (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Naiknya harga BBM jenis Pertamax, dari sebelumnya Rp 9.200 menjadi Rp 12.500 per liternya, memunculkan kritikan dari berbagai pihak.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pun angkat bicara merespons kritikan tersebut.

Nicke mengatakan, Pertamina terpaksa menaikkan harga Pertamax demi menghindari kerugian akibat lonjakan harga minyak mentah dunia imbas konflik bersenjata di Ukraina.

Dia mengaku tak habis dengan berbagai kritik yang datang.

Padahal, kata Nicke, BBM yang dijual di SPBU Pertamina termasuk yang paling murah secara global dari sisi harga jual.

Baca juga: Pertamina Klaim Suplai BBM Wilayah Papua-Maluku Aman

"BBM di Indonesia itu termasuk yang termurah di dunia, dan untuk itu pemerintah mensubsidinya luar biasa besar," ujar Nicke dikutip pada Kamis (7/4/2022).

Ia membandingkan seperti di Inggris untuk BBM RON 92 atau setara Pertamax sudah dijual seharga Rp 44.500 per liter, sedangkan Pertamina menaikkan harga ke Rp 12.500 per liter.

Dia menyebutkan, untuk BBM jenis Solar pemerintah mensubsidi sebesar Rp 7.800 per liter, serta untuk Pertalite disubsidi Rp 4.000- Rp 4.500 per liter.

Sedangkan untuk BBM yang tidak disubsidi pemerintah, seperti Pertamax, menurut Nicke pihaknya juga menyubsidi Rp 3.500 per liter.

Lanjut Nicke, Pertamina sebagai perusahaan negara tentunya sebisa mungkin menjaga harga BBM agar terjangkau bagi masyarakat.

Baca juga: Usai Pertamax, Harga Pertalite-Premium dan Elpiji 3 Kg Bakal Naik Tahun Ini: Begini Kata Luhut

Namun apabila dihadapkan pada kondisi harga minyak dunia yang melonjak, maka terpaksa diperlukan penyesuaian harga. 

"Karena kami ini BUMN, kami memahami kesulitan masyarakat, tetapi tidak bisa juga menanggung seluruhnya karena Pertamina badan usaha. Semua juga mengharapkan Pertamina untung kan? Bisa ada dividennya, jadi mohon dipahami," kata dia. 

Bandingkan dengan Shell

Ia juga heran, Pertamina sampai dihujani kritik bertubi-tubi karena perkara harga Pertamax, padahal para kompetitor Pertamina juga melakukan hal serupa karena turut menaikkan harga BBM yang dijualnya di Indonesia.

"Pertamina naiknya Pertamax itu Rp 12.500 dan untuk itu Pertamina itu mensubsidi Rp 3.500 per liter," kata Nicke.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved