Pemekaran Papua
DOB Papua Selatan Disetujui DPR RI, Calon Ibu Kotanya Malah Krisis Internet
Persetujuan tersebut dilakukan pada rapat pleno pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi RUU tentang Provinsi di Papua yang digelar di Baleg DPR.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Papua Selatan menjadi buah bibir belakangan ini.
Ini tak lepas dari pembentukan Daerah Otonomi Khusus (DOB) yang mulai menemui titik terang.
Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Provinsi Papua Selatan dan dua provinsi lainnya, Papua Tengah dan Papua Pegunungan Tengah, akhirnya disetujui Badan Legislasi (Baleg) DPR.
Persetujuan tersebut dilakukan pada rapat pleno pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi RUU tentang Provinsi di Papua yang digelar di Baleg DPR, Rabu (6/4/2022).
Untuk Papua Selatan memiliki 4 kabupaten dan 1 kota, yakni Ibu Kota Merauke, Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat, dan Boven Digoel.
Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal berharap, RUU tentang pemekaran provinsi Papua itu dapat berdampak baik bagi kehidupan masyarakat di Papua.

Namun, di tengah fokus DPR dan pemerintah perihal tersebut, faktanya calon Ibu Kota Papua Selatan itu saat ini tengah mengalami krisis internet yang merupakan bagian dalam pelayanan dasar dan kesejahteraan masyarakat di era modern.
Gangguan internet ini dikonfirmasi sendiri oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, terjadi sejak 27 Maret lalu.
Terhitung hingga 8 April saat ini, hampir dua minggu gangguan masih terjadi.
Alhasil, pelayanan publik hingga aktivitas belajar mahasiswa pun sangat terganggu.
Para mahasiswa Universitas Musamus Merauke, misalnya, terpaksa harus bersusah payah mencari akses internet di titik-titik tertentu di Merauke.
Mereka rela berjuang mencari akses internet ke sana kemari agar pendidikan mereka tidak putus.
Mereka harus mengerjakan tugas dan belajar daring di tengah situasi pandemi.
"Sejak putusnya akses internet, saya dan teman-teman harus datang ke lokasi ini (Bandara Mopah) karena bisa akses internet guna mengerjakan tugas kuliah," ungkap Misel, mahasiswa semester dua jurusan peternakan Universitas Musamus Merauke itu, Jumat (8/4/2022).
Misel mengungkapkan, Bandara Mopah menjadi salah satu titik lokasi lokasi jujugan mahasiwa.
"Hanya di sini yang jaringannya bagus, di Plaza Telkom agak lemot," tambahnya.

Bahkan, Romanus menjelaskan bahwa internet baru bisa pulih pada 5 Mei mendatang, yakni 1 bulan 9 hari pasca gangguan terjadi.
“Setelah kami konfirmasi lengkap (Telkom, red) dengan Telkomsel. Mereka memberitahu resmi ada gangguan kabel optik bawah laut sekitar 280 kilometer dari Merauke,” kata Bupati Romanus kepada Tribun-Papua.com, Senin (4/4/2022).
Menurut dia, gangguan kabel optik telah terdeteksi di sekitar Tanjung Salak, Distrik Kimaam.
Rencananya, kata dia, kabel optik tersebut akan dilakukan pemeliharaan/perbaikan dengan kapal khusus memperbaiki kerusakan jaringan telekomunikasi bawah laut.
“Kapalnya sekarang di Orayo, Jepang. Hari ini kapalnya di Singapore, sesudah itu akan berangkat ke titik dimana ada kerusakan kabel optik sekitar 280 km arah Merauke-Agats,”ujarnya.

Dia mengatakan, pelayanan internet di kantor-kantor Pemkab Merauke sekarang menggunakan visat.
Beberapa tower di Kota atau Distrik Merauke ditambah kapasitasnya sehingga internet bisa digunakan, namun tidak bisa mengirim gambar.
Lanjut dia, kecuali beberapa kantor keuangan, rumah sakit yang merupakan pelayanan publik.
“Jadi internet di kota Merauke masih bisa jalan tetapi tidak bisa mengirim gambar,"tambah dia. (*)