Jumat Agung di Papua
Jumat Agung Jadi Pengobat Rindu Umat Katolik Beribadah di Gereja
Selama dua tahun kita tidak menjalankan kegiatan Jalan Salib hidup seperti ini karena Covid-19
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Ibadah Jumat Agung, Jumat (15/4/2022) ini menjadi momen istimewa bagi umat Katolik di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Ibadah kali ini sekaligus menjadi pengobat rindu setelah dua tahun tidak bisa menyelenggarakan ibadah bersama-sama di gereja.
• 40 Ucapan Selamat Hari Raya Paskah dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Bisa Dibagikan Lewat Medsos
Tak heran, umat katolik pun menyambut gembira dan penuh semangat melaksanakan ibadah di gereja dalam rangka mengenang wafat dan sengsaranya Yesus.
Dari pantauan Tribun-Papua.com, warga tampak khidmat mengikuti seluruh rangkaian ibadah yang sekaligus mengenang kisah sengsara Yesus diceritakan melalui jalan salib hidup di 14 perhentian, mulai Yesus dijatuhi hukuman mati hingga makamkan.
• Jumat Agung, Umat Kristiani di Jayapura Papua Bersyukur Bisa Beribadah 100 Persen di Gereja
Perarakan Jalan Salib hidup atau yang biasa disebut Tablo ini dimulai dari Gedung Tongkonan, Jalan Samratulangi, Jalan Busiri, Patimura Kabupaten Mimika, dan berakhir di halaman Gereja Santo Stefanus Sempan, Jumat (15/4/2022).
"Selama dua tahun kita tidak menjalankan kegiatan Jalan Salib hidup seperti ini karena Covid-19," ungkap Pastor Paroki Stefanus Sempan, Maximilianus Dora OFM kepada Tribun-Papua.com, Jumat (15/4/2022).
• Makna Jumat Agung dalam Rangakaian Hari Raya Paskah
Lebih lanjut dia mengatakan, pelaksanaan ibadah Jumat Agung kali ini merupakan kerinduan umat katolik khusnya di Gereja Santo Stefanus Sempan yang mulai hari ini bisa melaksanakan ibadah bersama-sama di gereja.
Tak heran jika banyak umat yang terlibat dan berpartisipasi mengikuti Jalan Salib hidup yang diperankan oleh Orang Muda Katilik (OMK) Paroki Santo Stefanus Sempan.
• GKI Diaspora Kotaraja Jayapura Sajikan Fragmen Penyaliban Yesus Kristus di Awal Ibadah Jumat Agung
Pada prosesi jalan salib itu, banyak umat yang menangis. Mereka tampak menghayati penderitaan Kristus dari rumah Pilatus sampai ke bukit Golgota.
Jalan Salib ini merupakan sejarah bagi umat katolik dimana 2.000 tahun berlalu mengenang wafatnya Yesus.
Baca juga: Ini Pesan Bupati Jayapura Menjelang Perayaan Paskah: Saling Mengasihi dalam Kebhinnekaan
"Ini sebagai memori agar umat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui kisah sengsara Yesus disiksa hingga wafat,” terangnya.
Sekadar diketahui, misa Jumat Agung selanjutnya akan dilaksanakan pada Pukul 15:00 WIT di Gereja Santo Stefanus Sempan. Pada misa kali ini umat katolik akan mencium kaki Yesus sang juru selamat. (*)