ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Titik Nol Merauke di PLBN Sota Kurang Taman Bermain Anak dan Honai

Titik Nol Kilometer Merauke-Sabang yang dibangun sangat luas nyatanya belum memuaskan pengunjung atau wisatawan yang datang.

Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Hidayatillah
Titik nol Kilometer (0-Km) Merauke-Sabang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota yang menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG) masih memiliki keterbatasan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Titik nol Kilometer (0-Km) Merauke-Sabang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota yang menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG) masih memiliki keterbatasan.

Warga Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Elsina Kapisa mengungkapkan, Titik Nol Kilometer Merauke-Sabang yang dibangun sangat luas nyatanya belum memuaskan pengunjung atau wisatawan yang datang.

Baca juga: Kebutuhan Sembako Warga PNG Terpenuhi dari Sota Merauke

“Mama merasakan di sini, titik nol kilometer Merauke PLBN Sota kekurangan taman bermain anak dan honai. Kata pengunjung juga begitu, kalau ada taman bermain dan honai bisa santai-santai,” ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (16/4/2022).

Menurut Elsina Kapisa, jika ada taman bermain dan honai masyarakat akan lebih banyak datang ke Sota dalam waktu yang cukup lama.

Warga Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Elsina Kapisa.
Warga Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Elsina Kapisa. (Tribun-Papua.com/Hidayatillah)

Hal itu juga akan menambah pendapatan bagi jualannya di kios PLBN Sota yang bersandingan tepat di titik nol kilometer Merauke-Sabang.

“Disini ada 23 kios. Mama jualan sejak PLBN ini belum dibangun. Kalau rame pengunjung, mama bisa dapat Rp 3 juta bersih tapi ini masih sepi,” katanya.

Mama Papua ini mengakui, berasal dari Kabupaten Biak namun sudah menyatu dengan alam Merauke hingga puluhan tahun tinggal di Sota.

Baca juga: Jenderal Dudung Berikan Ratusan Bingkisan Kepada Masyarakat Sota, Perbatasan RI-PNG

Berdagang di wilayah Sota, perbatasan RI-PNG membuatnya mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Mama Elsina menjual bahan pokok hingga pernak-pernik kekayaan alam Merauke seperti tas noken, dompet kulit buaya, minyak kayu putih, buah merah, sarang semut, dan sebagainya.

“PLBN sebetulnya sangat membantu cuma permintaan dari mama ya itu tadi taman bermain dan honai-honai supaya bisa menunjang mama punya jualan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved