KKB Papua
KKB Kembali Serang Pos Marinir di Nduga Papua, 1 Prajurit Gugur dan 1 Lainnya Terluka
Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3/Marinir di Nduga Papua kembali diserang Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Jumat (22/4/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM - Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3/Marinir, di Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, kembali diserang Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Jumat (22/4/2022).
Satu orang anggota mrinir gugur dalam serangan tersebut.
Kejadian ini berjarak 28 hari dari serangan sebelumnya pada 26 Maret 2022.
Pada serangan tersebut, dua anggota marinir gugur.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Herman Taryaman mengatakan, serangan kali ini menewaskan Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar.
Baca juga: BREAKING NEWS: KKB Berulah Lagi di Nduga Papua, 1 Prajurit Marinir Gugur
Selain itu, serangan KKB juga membuat Mayor Mar Lilik Cahyanto terluka.
"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KKB terhadap Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, mengakibatkan satu orang meninggal atas nama Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dan satu orang terluka atas nama Mayor Mar Lilik Cahyanto terkena rekoset bagian bahu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).
Herman menjelaskan, kedua korban saat ini sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
"Pada pukul 11.15 WIT Heli Carakal tiba di Bandara Mimika, selanjutnya jenazah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dibawa ke RSUD Mimika untuk pemulasaran jenazah," ucapnya.
Dikutip dari Tribun Papua, jenazah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar direncanakan dibawa ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Pasukan Yonif Raider 321 Dikirim ke Papua, Kakostrad: Waspada Serangan KKB
Serangan sebelumnya, 2 Anggota Marinir Gugur
Pada 26 Maret 2022, KKB juga menyerang Pos Marinir di Distrik Kenyam. Serangan ini mengakibatkan dua prajurit gugur.
Kedua korban tersebut yaitu Komandan Pos (Danpos) Letda Marinir Moh. Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson.
Serangan ini juga membuat delapan prajurit terluka.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nduga Kompol Komang Budhiarta menjelaskan, serangan KKB kala itu dilakukan dari dua arah menggunakan senjata api dan granat.
Granat ditembakkan melalui senjata pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
"Hari ini (Sabtu) hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan Pos Marinir di Kwareh Bawah diserang,” ungkapnya pada 26 Maret 2022, dikutip dari Antara.
Baca juga: KKB Serang Satgas Operasi Damai Cartenz, Tembaki Aparat dalam Jarak 30 Meter
Pandangan Pengamat
Pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, memberikan pandangannya terkait diserangnya kembali Pos Marinir di Distrik Kenyam, Nduga, oleh KKB.
Stanislaus menilai, KKB tidak melihat matra TNI dalam melakukan serangan.
“Entah itu AD (Angkatan Darat), AL (Angkatan Laut), maupun AU (Angkatan Udara), mereka kan menggunakan uniform loreng. Siapa pun tentara akan mereka musuhi dan perangi,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia ini, lewat serangan tersebut KKB ingin menunjukkan eksistensinya kepada publik.
Salah satu yang menjadi sasaran serangan KKB adalah aparat keamanan yang menjadi representasi negara.
“Ini merupakan cara mereka untuk menunjukkan diri melawan negara, anti pemerintah,” bebernya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lagi, KKB Tembaki Pos Marinir di Nduga Papua, 1 Prajurit Gugur