Info Merauke
BREAKING NEWS Aliansi Mahasiswa Peduli Akses Internet Sampaikan Aspirasi ke DPRD Merauke
Masa membawa spanduk bertuliskan; internet masyarakat Merauke innalillahi, cukup telkom cukup!!! Hentikan sandiwaramu itu.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE – Ratusan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Peduli menyampaikan aspirasi keluhan masyarakat terkait lemahnya akses internet di Kabupaten Merauke kepada Dewan Perwakikan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (28/4/2022).
Pantauan Tribun-Papua.com, mahasiswa melakukan konvoi dari kampus Unmus Jalan Kamizaun menyisiri jalan Spadem, PGT, Martadinata, Ahmad Yani, Brawijaya, dan Libra.
Kemudian berorasi dan berjalan kaki dari Libra menuju Kantor DPRD Merauke.
Baca juga: Hampir Dua Minggu Krisis Internet di Merauke Papua, Pendidikan Mahasiswa Terancam Putus?
Masa membawa spanduk bertuliskan; internet masyarakat Merauke innalillahi, cukup telkom cukup!!! Hentikan sandiwaramu itu.
Lebaran telkomsel harus sungkem. Jaringan hilang proposal ditunda terus mau sampai kapan? dan banyak lainnya. Masa juga mengatakan Telkom tidak becus.
Presiden Mahasiswa BEM Unmus, Rizky Pattiasina dalam orasinya dihadapan wakil rakyat mengatakan, lemahnya internet menjadi polemik dikalangan masyarakat.
Selain itu, menghambat lulusan SMA yang akan mendaftar di perguruan tinggi melalui USBNPTN.
"Lemahnya internet membuat banyak kerugian dan polemik bagi masyarakat. Seluruh aspek terganggu," tegasnya.
Rizky Pattiasina meminta DPRD Merauke menghadirkan PT Telkom.
Baca juga: Gangguan Kabel Optik di Tanjung Salak, Bupati : Diupayakan Internet Normal Kembali Pada 5 Mei
Sejalan dengan tuntutan aliansi mahasiswa peduli yakni meminta infrastruktur internet diperbaiki.
PT Telkom juga harus menambah layanan visat dibeberapa titik karena sejauh ini link backup tidak mampu menjawab kebutuhan operasional masyarakat Merauke.
"PT Telkom harus segera memberikan kompensasi kepada masyarakat pengguna jasa Indihome," lugas Presma.
Rzky mempertanyakan kepastian waktu jaringan internet normal dan kepastian kompensasi bagi pelanggan Indihome.
Baca juga: Ekspor Dilarang, Minyak Goreng di Merauke Masih Mahal
Di kesempatan yang sama, Koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli akses internet di Merauke, Mario Mere mengungkapkan, ganguan jaringan internet atau jaringan komunikasi di Merauke telah membuat resah masyarakat.
Menurutnya, kasus gangguan jaringan internet di Merauke sudah sering terjadi. Bahkan, keempat kali dinyatakan kabel sistem laut putus/terganggu.
Tak dipungkiri, internet sudah menjadi kebutuhan pokok primer sehingga menjadi masalah yang harus segera ditangani.
"Gangguan internet berdampak pada aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, kebebasan berekspresi dan pers," ujar Mario Mere.
Bahkan, sambungnya, gangguan internet telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/28042022-mahasiswa_merauke_demo_Telkom.jpg)