ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilu 2024

Lengserkan Prabowo dan Anies, Ini Kandidat Kuat Penerus Jokowi, Sayangnya Diboikot Partai Sendiri

Elektabilitas ini tak ayal menjadi modal kuat untuk menggantikan Joko Widodo di kursi Presiden RI.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribunnews
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pemilihan Umum (Pemilu) memang baru dilaksanakan pada 2024 nanti.

Dua tahun menuju Pemilu, peta politik memang masih abu-abu, terutama soal kandidat calon presiden.

Meski demikian, segelintir nama telah mendulang elektabilitas yang cukup signifikan dari masyarakat.

Elektabilitas ini tak ayal menjadi modal kuat untuk menggantikan Joko Widodo di kursi Presiden RI.

Hingga saat ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi sosok paling difavoritkan rakyat sebagai pengganti Jokowi.

Baca juga: Puan Sindir Capres Ganteng Tak Bisa Kerja, Demokrat Baper? Kamhar: AHY Memang Cerdas

Menyusul Ganjar, ada nama Menteri Pertahanan RI, sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ini berdasarkan survei Lembaga Survei Charta Politika Indonesia, di mana ketiganya memiliki elektabilitas tertinggi.

"Kalau kita lihat memang kecenderungannya memang pola dari berbagai survei terakhir tiga besar ini agak sulit digeser.”

“Minimal kalau lihat data setahun atau dua tahun terakhir kecenderungannya makin mengerucut dan makin membesar ke tiga nama tersebut," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Muncul Nama Anak Papua di Bursa Calon Gubernur DKI Jakarta, Diusung Gerindra?

Dalam simulasi terbuka, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 26,6 persen, disusul Prabowo dengan 22 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.

Yunarto menambahkan, di bawah ketiga nama itu, ada sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas di antara 3-5 persen.

Mereka di antaranya Ridwan Kamil (4,1 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (3 persen).

"Kalau kita lihat tiga besar, tentu saja jauh karena dia sudah melampaui data angka 20 persen. Sementara, peringkat keempat kelima masih ada dalam angka satu digit dan beberapa nama lain," kata Yunarto.

Baca juga: Kekhawatiran Besar Mahfud MD saat Pemilu 2024, Hanya Jokowi dan Prabowo Jawabannya?

Kemudian, jika dikerucutkan menjadi 10 nama, baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies tetap berada di tiga besar.

Ganjar mendapat presentasi 29,2 persen, Prabowo sebesar 23 persen, dan Anies meraih 20,2 persen.

"Yang menarik adalah sosok-sosok yang dianggap memiliki kekuatan di partai seperti Mbak Puan di angka 1,8 persen, Erick Thohir 1,5 persen, dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebesar 1 persen," ujarnya.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Cenderung Turun, Peneliti: Banyak yang Kecewa Dia Gabung Pemerintahan Jokowi

Sebagai informasi, Survei Charta Politika Indonesia melibatkan 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun periode survei dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Say No to Ganjar

Ketua DPP PDIP Puan Maharani baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang meminta kader PDIP tidak memilih pemimpin yang hanya sering tampil di media sosial.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Puan tersebut merupakan hantaman politik terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Umam menilai sindiran yang serupa juga pernah disampaikan Puan untuk menyentil Ganjar yang diikuti oleh tokoh-tokoh di lingkaran inti sekitar Puan.

"Dengan kata lain, Mbak Puan hendak mempertegas sinyal politik dan menyatakan 'say no to Ganjar'," kata Umam dilansir dari Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

"Sikap politik itu semakin menjelaskan bahwa peluang Ganjar untuk maju ke kontestasi Pilpres 2024 lewat PDIP semakin kecil," tambahnya.

Baca juga: Banyak Bermunculan Survei Capres dan Cawapres, Puan ke Kader PDIP: Jangan Terpengaruh

Umam menuturkan, meski tentu tak populer di mata pendukung Ganjar, sikap Puan tersebut akan mendisiplinkan mesin politik PDIP agar patuh dan tegak lurus kepadanya selaku perpanjangan tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut Umam, ketegasan Puan tersebut juga semakin mengonsolidasikan dukungan kader partai banteng terhadap dirinya jika ia hendak maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

"Memang elektabilitas Puan masih rendah, tapi dia memiliki privilege dan kekuatan politik untuk menggerakkan mesin politik besar untuk maju di Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam.

Ia mengatakan, kekuatan riil tersebut tidak dimiliki oleh para kandidat lainnya meski mereka mengantongi elektabilitas memadai. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved