Tanggapan Hasto soal Pernyataan Puan terkait Pemimpin Narsis di Medsos: Tak Ada Sindir-sindiran
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Puan bukan ditujukan kepada rekan sesama kader.
TRIBUN-PAPUA.COM - Pernyataan Ketua PDIP Puan Maharani yang menyentil calon presiden (capres) gemar tampil di media sosial menjadi sorotan sejumlah pihak.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Puan tersebut bukan ditujukan kepada rekan sesama kader.
Pernyataan tersebut, kata Hasto, disampaikan sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat.
"Jadi, enggak ada sindiran-sindiran. Apalagi terhadap internal yang dilakukan oleh Mbak Puan. Sekali lagi adalah merespons secara langsung aspirasi rakyat," kata Hasto ditemui di Jakarta, Senin (2/5/2022).
Baca juga: Soal Sindiran Puan, Pengamat: Peluang Ganjar Maju Pilpres 2024 Lewat PDIP Makin Kecil
Menurutnya, Puan menilai bahwa sosok calon presiden (capres) haruslah berwajah Indonesia.
Dalam arti mengangkat harkat martabat rakyat.
Hal tersebut dinilai Hasto sebagai salah satu langkah yang perlu dimiliki capres maupun cawapres untuk memimpin bangsa Indonesia.
"Itu harus dilakukan oleh ya seluruh kader PDI Perjuangan," jelasnya.
Di sisi lain, Hasto mengungkapkan bahwa kriteria capres dari PDIP haruslah mampu menyerap aspirasi rakyat.
Dia mencontohkan beberapa waktu belakangan, masyarakat tengah sulit akibat polemik minyak goreng.
Baca juga: Puan Maharani Minta Kader PDIP Jangan Pilih Capres Cuma Tenar di Medsos, Sindir Siapa?
Terkait kisruh itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara dinilai telah mengambil satu kebijakan yang membantu rakyat.
Sementara, terkait capres maupun cawapres yang akan diusung, Hasto menegaskan hal tersebut akan diputuskan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani lagi-lagi bicara soal calon presiden 2024.
Ia kembali mengungkap kriteria calon presiden yang seharusnya dipilih rakyat, utamanya kader PDIP.