Pilpres 2024
Jenderal Andika Perkasa dan AHY di Pilpres 2024, Pasangan Super Power?
Partai Demokrat disebut-sebut menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Sukarno, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo adalah golongan nonmiliter alias sipil.
Dua orang lainnya, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berasal dari kalangan serdadu.
Meski cuma dua orang yang berlatar belakang militer, bila lama masa jabatan keduanya dijumlahkan akan menghasilkan angka 42 tahun.
Baca juga: Bertemu Megawati, Prabowo Dipasangkan dengan Puan di Pilpres 2024?
Ini berarti memakan porsi 57 persen dari 74 tahun umur Republik Indonesia.
Siapa saja, baik orang sipil atau pensiunan tentara, memang boleh dan berhak menjadi presiden asal memenuhi syarat dan terpilih dalam pemilihan umum.
Tapi masalahnya, sejarah militer Indonesia membuktikan bahwa dominasi kaum serdadu dalam politik sudah berlangsung sangat lama dan terstruktur, siapapun presidennya.
Demokrasi mengidealkan supremasi sipil dan kontrol sipil atas militer.
Di Indonesia dua hal itulah yang berjalan tersendat-sendat meski sejak Soeharto lengser republik ini sudah beberapa kali dipimpin presiden sipil.
Dominasi militer dalam politik menyebabkan ketergantungan pemimpin sipil terhadap para perwira praetorian untuk menyangga kekuasaannya.
Kini dari deretan mantan militer ada nama Prabowo Subiato yang ingin kembali mengadu nasib pada Pilpres 2024.
Selain Prabowo, ada nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa masuk dalam bursa pencalonan Capres dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Selain Jenderal Andika Perkasa, NasDem juga menggodok tiga nama lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Demokrat Cari Peluang Koalisi untuk Calonkan AHY, Sebut Elektabilitas Tinggi Saja Tak Cukup