Bupati Manokwari Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Wosi, Sebut Bakal Bangun Pasar Permanen pada 2024
Bupati Manokwari Hermus Indou kembali mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Wosi, Papua Barat, Jumat (13/5/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM - Bupati Manokwari Hermus Indou kembali mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Wosi, Papua Barat, Jumat (13/5/2022).
Kunjungan itu merupakan yang kali kedua. Sebelumnya, Hermus mengunjungi Pasar Wosi, Selasa (10/5/2022) atau sehari setelah peristiwa kebakaran.
Pada kunjungan keduanya kali ini, Hermus meminta pedagang membongkar bangunan liar di luar bangunan pemerintah.
Ia memberikan waktu satu minggu untuk para pedangan yang membangun bangunan liar di luar bangunan pemerintah.
"Kita berikan waktu satu minggu, pedagang yang membangun bangunan di luar bangunan pemerintah segera membongkar," kata Hermus Indou, Jumat.
Baca juga: Pasar Wosi Manokwari Kembali Kebakaran, Pedagang: 30 Menit Tak Ada Mobil Pemadam, Kita Pasrah Saja
Hermus kemudian mengelilingi seluruh bangunan pasar dengan didampingi Asisten I, Kepala BPBD dan Sekertaris Dinas Perindakop serta para ajudan.
"Seluruh bangunan liar kita akan tertibkan kemudian kita akan siapkan los darurat untuk mereka (pedagang) akan kembali," katanya.
Menurut Hermus, pedagang diharapkan memahami perihal penertiban tersebut.
"Ketika kita menata pasar tidak hanya pedagang tetapi juga dinikmati oleh seluruh masyarakat Manokwari," ucapnya.
Bangun Pasar Permanen
Hermus berjanji akan membangun pasar permanen yang rencananya dibangun tahun 2024.
"Kita bangun pasar darurat sambil menunggu kita akan bangun pasar permanen di tahun 2024," tuturnya.
Baca juga: Pasar Wosi Manokwari Terbakar Lagi, 68 Kios Keliling dan 600 Petak Lapak Hangus
Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manokwari, Herman Y Rona mengatakan, seluruh pedagang yang sudah didata berjumlah seribu lebih
"Data yang sudah ada seluruh pedagang berjumlah 1.038 pedagang, mereka merupakan pedagang yang berada di los satu sampai los enam," ucap Herman.
Anggota DPR Papua Barat, Mugiyono mengatakan setelah mendengar aspirasi, para pedang meminta agar dalam pembangunan pasar darurat nanti, pembagian lapak sesuai dengan data para korban.
"Kemarin kita lakukan pertemuan dengan pedagang, mereka berharap dalam pembagian lapak nanti sesuai dengan data, atau setidaknya diberikan tanggung jawab kepada asosiasi pedagang untuk mengatur pembagian" ucapnya.
Dia menyebutkan, kehawatiran pedagang ini berasalan, karena pernah terjadi pembagian yang tidak sesuai
"Pada peristiwa-sebelumnya, ada pedagang yang benar-benar jadi korban saat pembagian tidak dapat, tapi ada pedagang yang baru kemudian dia mendapat lapak," ucapnya.
Baca juga: Olah TKP Kebakaran Pasar Wosi Manokwari, Polisi Ambil Barangbukti Meteran Listrik dan Kipas Angin
Dalam pertemuan dengan pedagang korban kebakaran, terdapat 8 poin kesepakatan yaitu lokasi kebakaran tidak perlu ditimbun, kedua lokasi tidak boleh digusur.
Kemudian, mereka berharap kembali ke tempat masing-masing setelah dibangun pasar Darurat.
Lalu, pedagang minta pembagian tempat tidak boleh diatur oleh pemerintah.
Selanjutnya, pedagang harus mendapat respons cepat dari pemerintah, selanjutnya pemerintah diminta menyediakan penerangan di setiap los.
Terakhir, Bupati diminta menunjuk satu SKPD sebagai kordinator.
"Nah di poin kedelapan ini anggapan mereka jika Satu SKPD yang jadi kordinator artinya mereka fokus pada satu saja, jangan sampai tiba-tiba ada SKPD ini datang mendata, lalu SKPD lain dan seterusnya sehingga mereka bingung" ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Wosi, Bupati Manokwari Janji Bangun Pasar Permanen Tahun 2024