Nasional
Punya Gelar Sir, Ketua Dewan Pers adalah Seorang Bangsawan di Inggris, Ini Sosoknya
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 14/M Tahun 2022, Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Mohammad Nuh mengakhiri jabatannya sebagai Ketua Dewan Pers untuk periode 2019 – 2022.
Demikian, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 14/M Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pers, Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025 menggantikan Mohammad Nuh.
Sebagai informasi, selain Azyumardi, delapan anggota lain Dewan pers 2022-2025 berasal dari unsur wartawan (Yadi Heriyadi Hendriana, Paulus Tri Agung Kristanto, dan Arif Zulkifli).
Kemudian dari unsur perusahaan pers (Muhammad Agung Dharmajaya, Totok Suryanto, dan Asmono Wikan).
Selanjutnya dari unsur tokoh masyarakat (Atmaji Sapto Anggoro, Ninik Rahayu).
Baca juga: Lengserkan Mohammad Nuh, Dewan Pers Kini Dinahkodai Seorang Bangsawan Inggris, Kok Bisa?
Azyumardi pun berkomitmen memperjuangkan hak-hak jurnalis terutama untuk mendapatkan kesejahteraan.
"Kita usahakan lebih terjamin lah kesejahteraannya," kata di Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).
Menurutnya, hingga kini masih banyak jurnalis yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, ada yang disuruh pensiun dini tanpa mendapatkan jaminan.
"Inilah nilai-nilai yang harus kita (perjuangkan). Karena setelah pandemi ini, dampak negatif terhadap ekonomi kita terhadap masyarakat kita, itu terasa sekali. Itulah yang harus kita hadapi," ujarnya.
Baca juga: Didukung Partai Demokrat pada Pemilu 2024, Eks Pangkostrad Doakan AHY Geser Jokowi Jadi Presiden
Seperti yang telah disebutkan, Azyumardi Azra adalah seorang cendekiawan Muslim, juga pernah menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 1998-2006.
Azra mendapatkan gelar kehormatan sebagai Commander of the Order of British Empire pada tahun 2010.
Dengan gelar tersebut, ia dianggap sebagai salah satu bangsawan di Inggris.
Ia merupakan orang pertama di luar warga negara anggota persemakmuran yang menerima gelar Sir di depan namanya. (*)