KKB Papua
Sosok Lekagak Telenggen, Komandan KKB Papua yang Susupkan Anakbuahnya di Acara Bakar Batu
Lekagak disebut menyusupkan anggotanya di acara bakar batu, tapi gagal total. Lerinus Murib menyusup dia acara Bakar Batu agar bisa melancarkan aksi
TRIBUN-PAPUA.COM - Lerinus Murib, Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang tewas dalam penegakan hukum di Kabupaten Puncak, disebut anhakbuah Lekagak Telenggen.
Lekagak disebut menyusupkan anggotanya di acara bakar batu, tapi gagal total.
Lerinus Murib menyusup dia acara Bakar Batu agar bisa melancarkan aksi teror.
Beruntung aksi mereka gagal total karena hal sepele.
Suara kokangan senjata laras pendek yang dibawa salah satu anggota KKB Papua berinisial LM saat menyusup di acara tersebut membuat rencananya menjadi gagal.
Baca juga: Anggota KKB Tewas di Puncak Papua, Lerinus Murib Menyamar hingga Bakutembak Kontra Polisi
Dalam acara tersebut, LM turut berencana akan menembak pihak aparat keamaan yang berjaga.
Namun rencana tersebut berhasil digagalkan pihak kepolisian yang tengah berjaga.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri
Menurut Fikri, petugas yang mendengar suara kokangan senjata menghindar sembari berteriak.
Melihat hal itu, LM melarikan diri.
"Jadi dia masuk di antara masyarakat yang sedang bakar batu, sasarannya aparat keamanan. Saat mengokang senjata, suaranya terdengar oleh aparat yang akan ditembak," ujar Fakiri di Jayapura, Sabtu 29 Mei 2022 malam dikutip dari Kompas.com pada Minggu 29 Mei 2022.
Petugas kemudian mengejar LM hingga akhirnya berhasil ditangkap.
Upaya pengejaran aparat gabungan pun membuahkan hasil karena satu anggota KKB berhasil diamankan.
"Kita berhasil mengamankan LM," kata Fakiri.
Fakiri juga mengatakan, saat proses penangkapan LM, sempat terjadi kontak senjata.
Namun, tidak ada korban dari pihak aparat gabungan.
Fakiri memastikan personelnya akan mendalami peran LM dalam berbagai aksi penembakan yang kerap terjadi di Distrik Ilaga.
Ia menjelaskan, LM merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Setelah penangkapan LM, Fakiri pun telah meminta seluruh personel di Kabupaten Puncak untuk waspada karena KKB selalu membuat aksi balasan ketika ada anggotanya tertangkap atau tertembak.
"Saya sudah ingatkan seluruh personel untuk waspada dari aksi balasan, masyarakat juga harus diingatkan untuk tidak beraktivitas di tempat yang tidak terpantau aparat," tutur Fakiri.
Baca juga: Suara Kokangan Senjata Terdengar Aparat, Upaya Penembakan oleh KKB saat Acara Bakar Batu Gagal
Pihaknya saat ini masih mendalami peran LM dalam berbagai aksi penembakan yang kerap terjadi di Distrik Ilaga.
Setelah penangkapan LM, Fakiri meminta seluruh personel di Kabupaten Puncak untuk waspada karena KKB selalu membuat aksi balasan ketika ada anggotanya tertangkap atau tertembak.
"Masyarakat juga harus diingatkan untuk tidak beraktivitas di tempat yang tidak terpantau aparat," tutur Fakiri.
Sosok Lekagak Telenggen
Sosok asli Lekagak Telenggen pernah diungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Menurut Fakhiri, kelompok Lekagak Telenggen tidak berasal dari Distrik Ilaga.
Mereka merupakan pendatang.
"Kelompoknya Lekagak ini bukan tuan rumah di Ilaga, mereka pendatang yang datang mengganggu ditempatnya orang.
Sehingga TNI-Polri mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan penegakan hukum di Kabupaten Puncak secara masif," ujar Fakhiri, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI-Polri Bangun Pos Keamanan di 3 Distrik, KKB Pimpinan di Puncak Semakin Terjepit'
KKB Papua Lekagak Telenggen telah beroperasi sejak 2006 silam. Gerombolan ini kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.
Lekagak Telengen dan anak buahnya cukup licin dan selalu bisa menghindari kejaran aparat TNI-Polri.
Berikut beberapa aksi terornya.
1. Inisiator Penyerangan Freeport
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan rentetan perjalanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Menurut Fakhiri, perjalanan KKB dimulai pada 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Saat itu, kata Fakhiri, pimpinan Lekagak Telenggen yang berasal dari Ilaga, lalu KKB pimpinan Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya, bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, untuk menganggu operasional PT Freeport Indonesia.
Baca juga: Kronologi Penangkapan 1 Anggota KKB di Ilaga, Kepergok saat Hendak Tembak Aparat di Acara Bakar Batu
Namun, rencana KKB itu terlah diketahui aparat keamanan yang kemudian membuat langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan wilayah.
Hanya KKB pimpinan Jhony Botak yang berada di Kali Kopi, yang sempat berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport.
Sementara kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau.
Fakhiri mengatakan, kegagalan KKB masuk ke Freeport yang kemudian membuat keamanan di Intan Jaya menjadi tidak kondusif.
2. Tembak Mati Prajurit Kopassus
Pada Tahun 2019 silam, Lekagak Tenggalen sempat menembak mati seorang prajurit Kopassus.
Mantan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan telah terjadi baku tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Distrik Sugapa tadi siang informasinya ada kontak (senjata) tapi sampai sekarang kita agak kesulitan juga karena satgas ini bergerak dengan cepat untuk mengatasi KKB," ujarnya, dikutip dari Kompas.com , Selasa (17/12/2019).
Ada 2 prajurit TNI terluka parah, yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Informasi awal keduanya mengalami luka yang parah.
Kapolda mengatakan kontak tembak yang menyebabkan adanya dua orang terluka pada Selasa (17/12/2019) sekitar pukul 15.30 WIT.
Hingga akhirnya dikabarkan, keduanya telah meninggal dunia.
3. Tembak Mati Kepala BIN Papua
KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen juga dituding sebagai dalam aksi penembakan Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Papua, Brigjen TNI Putu Dani.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada Minggu (25/4/2021) lalu
"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telenggen," kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Yogo, dilansir dari Antara.
Dari informasi sementara yang diperoleh, korban saat itu bersama tujuh anggota berkendara di Kampung Dambet, Distrik Beoga, sekitar pukul 09.20 WIT.
Lokasi tersebut sebelumnya sempat diserang KKB dengan membakar rumah warga serta fasilitas pendidikan termasuk perumahan guru, Sabtu (17/4).
Salah satu rumah yang dibakar adalah milik Kepala Suku Eber Tinal.
Serangan KKB diduga terjadi pukul 15.50 WIT.
Korban gugur dan jenazah baru dapat dievakuasi dan tiba di Beoga sekitar pukul 18.30 WIT.
Rencananya, Senin (26/4) jenazah dijadwalkan dievakuasi ke Timika. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Lekagak Telenggen Pimpinan KKB Papua yang Susupkan Anggotanya di Acara Bakar Batu Tapi Gagal,