Pemilu 2024
Dua Bos Partai Besar Ini Gelar Pertemuan Tertutup, Siap Gulingkan Anies dan NasDem di Pilpres 2024?
Anies Baswedan memuncaki bursa Capres 2024 usungan kader NasDem. Dua partai ini lalu berkoalisi. Bakal Lengserkan Gubernur DKI Jakarta?
TRIBUN-PAPUA.COM - Sejumlah partai politik terus melancarkan strategi untuk memenangi Pemilu 2024.
Sebelumnya, tiga partai; Golkar, PAN, dan PPP menyebut diri Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Partai NasDem baru saja mengumumkan tiga kandidat Capres 2024, pada Jumat (17/6/2022).
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Anies mengungguli dua kandidat lainnya dalam bursa Capres pilihan kader NasDem dari 34 provinsi.
Baca juga: Dipilih NasDem jadi Capres, Partainya Milenial Ini Malah Ngotot Lengserkan Anies pada Pemilu 2024
Tiga kandidat tersebut diumumkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Terkini, muncul koalisi baru yang disebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Koalisi ini diklaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bertemu pada Sabtu (18/6/2022) malam.
Pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam itu menghasilkan kesepakatan antara Gerindra dan PKB untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Alhamdulillah kita sudah mencapai titik-titik pertemuan, titik-titik kerja sama, titik-titik kesepakatan," kata Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan usai menerima kunjungan Muhaimin, Sabtu.
Usai Prabowo menyatakan hal tersebut, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin mengatakan bahwa antara PKB-Gerindra dapat menyatu dalam dua tagline partai yang berbeda yaitu Kebangkitan dan Indonesia Raya.
Baca juga: PDI Perjuangan Diserang Hoaks, Megawati Disebut Tunjuk Sosok Ini sebagai Capres 2024
Berseloroh, Muhaimin pun menyatakan pertemuan itu bertujuan "Demi Kebangkitan Indonesia Raya".
Pernyataan itu pun disambut tepuk tangan jajaran PKB dan Gerindra.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya versi PKB
Pada Minggu (19/6/2022), dalam keterangan tertulis, PKB menyebutkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin menghasilkan kata kesepakatan soal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Cak Imin berharap, kesepakatan kerja sama yang sudah terjalin dengan Partai Gerindra bisa diikuti dengan partai politik lainnya.
"Moga-moga kerja sama kita ini bisa terus dilanjutkan bersama partai-partai lain untuk menuju suksesnya pilpres, suksesnya pilkada, dan suksesnya pileg di 2024.
Dan kita PKB dan Gerindra, visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil dan sejahtera," ucap Muhaimin.
Koalisi ini juga disebut tetap membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung.
Meskipun, koalisi tersebut juga sudah bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lantaran PKB dan Gerindra telah mencapai 20 persen ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).
Nasib koalisi "Semut Merah" PKB-PKS
Beberapa waktu sebelumnya, PKB telah membuka sinyal pula akan membentuk koalisi bersama partai politik lainnya, tetapi bukan Partai Gerindra.
Baca juga: Menteri Kesayangan Jokowi Geser Anies Baswedan, Dinilai Tak Cocok Capres bagi NasDem?
Adapun sinyal itu dibuka oleh PKB kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi itu pun digadang-gadang dengan nama Koalisi Semut Merah.
Lantas, dengan adanya klaim PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, seperti apa nasib Koalisi Semut Merah?
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri menuturkan, komunikasi yang dibangun dengan PKB terkait langkah koalisi masih belum final.
Dia menyadari bahwa sebelumnya, PKS dan PKB membangun komunikasi intens terkait pembentukan Koalisi Semut Merah.
"Jadi masih komunikasi awal, belum ada suatu yang final jadi kita perlu sabar, mungkin sebulan, dua bulan, tiga bulan ini antar semua parpol," kata Salim ditemui di JCC, Jakarta, Minggu.
PKS terbuka
Masih dari Salim Segaf, dirinya menyatakan bahwa PKS terbuka kepada partai politik lain terkait koalisi untuk Pemilu maupun Pilpres 2024.
Partainya, kata Salim, masih membuka berbagai kemungkinan untuk membangun koalisi dengan beragam partai. Dengan begitu, PKS juga tidak menutup kemungkinan bergabung dengan poros PKB-Gerindra.
"Semuanya kan masih belum final, jadi saya belum bisa mengatakan pasti dengan Gerindra atau PKB, tetap akan jalan semuanya," tutur Salim. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertemuan Prabowo-Cak Imin yang Berujung Klaim Terbentuknya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya",