Papua Terkini
Kisah Karel Dadimu, Anak Asli Suku Asmat Papua yang Luluhkan Hati Kapolri
Nama Karel Dadimu berhasil mencuri perhatian Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, lantaran isi surat yang ditulisnya
Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Maickel Karundeng
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Nama Karel Dadimu berhasil mencuri perhatian Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, lantaran isi surat yang ditulisnya.
Karel Dadimu merupakan anak asli Suku Asmat yang duduk di bangku kelas XI IPS 1 SMA Katolik Yan Smith, Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Baca juga: Persiapan Pemilu 2024, Kesbangpol Provinsi Papua Fokus Gelar Pendidikan Politik
Perjuangannya untuk menimba ilmu pendidikan, ia curahkan melalui surat yang dituliskan dalam lomba menulis Surat Untuk Kapolri.
Hasilnya, karya tulis Karel Dadimu dinobatkan sebagai juara 1 lomba menulis yang digelar dalam rangka HUT Bhayangkara ke-76 Tahun.
Dalam isi suratnya, ia bercerita tentang keluh kesah selama menjadi seorang siswa di sekolah yang jaraknya harus ditempuh sekitar 6 jam dari kampungnya.
Baca juga: Masih Ingat Eltinus Omaleng? Raja Emas Timika Dikecam karena Mau Jadi Calon Gubernur Papua Tengah
Saking jauhnya jarak dari rumah ke sekolah, maka Karel Dadimu memutuskan untuk menetap di Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat.
“Bapak Kapolri, saya bersekolah di Kota Agats, Ibu Kota Asmat, dan saya harus berpisah dari orangtua sejak saya sekolah di Agats,” kata Karel Dadimu dalam acara penganugerahan Apresiasi Kreasi Lomba Setapak Perubahan Polri, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: PDIP Akui Tak Mudah Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat, Tapi Buka Peluang dengan Sejumlah Partai Ini
Karel Dadimu juga terpaksa harus bekerja demi menyambung hidup dan menunaikan tugasnya sebagai seorang pelajar.
Apa pun pekerjaan akan ia lakukan, asalkan dirinya bisa tetap bersekolah guna mencapai cita-citanya sebagai anggota Kepolisian.
“Saya harus bekerja dorong kayu, pikul kayu, bongkar muat pasir, dan babat rumput untuk bertahan hidup di Kota Agats,” ujarnya.
Baca juga: AKHIRNYA, 7 Korban Kecelakaan Pesawat Susi Air Berhasil Diselamatkan Warga!
Di hadapan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Karel Dadimu mengatakan, dirinya ingin menjadi seorang anggota korps Bhayangkara.
“Bapak Kapolri yang terhormat, saya bercita-cita ingin menjadi seorang polisi seperti bapak,” katanya.
Namun, demi mencapai impian tersebut, Karel Didimu mesti berjuang lebih keras lagi.
Baca juga: Pesawat Susi Air Rute Timika-Duma Alami Kecelakaan, Pilot dan Penumpang Selamat
Pasalnya, ia harus bertolak ke Jayapura menggunakan pesawat terbang untuk mendaftar sebagai anggota Kepolisian nanti.
“Bapak Kapolri, Jayapura itu jauh sekali. Dari Agats kami harus ke Timika menggunakan kapal laut, dan dari Timika ke Jayapura kami harus menggunakan pesawat terbang yang biasanya sangat mahal,”ujarnya.
Oleh sebab itu, ia berharap kepada Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, agar tes polisi diadakan di Kepolisian Resor (Polres) setempat guna mengurangi biaya yang mahal tersebut.
Baca juga: Usulan Pemekaran 7 Provinsi, Pakar Atropologi: Bakal Buat Masyarakat Gelisah Secara Mental
“Bapak Kapolri yang terhormat, saya sangat ingin menjadi seorang polisi, saya berharap bapak dapat mewujudkan harapan dan cita-cita saya,”kata Karel Dadimu.
Isi surat dan curahan hati Karel Dadimu itu seketika membuat hati Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo luluh.
Baca juga: Pesawat Susi Air Jatuh di Pegunungan Papua, Kini 7 Penumpang Dievakuasi ke RSUD Mimika
Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu pun berjanji akan menjadikan Karel Dadimu sebagai anggota Kepolisian setelah menyelesaikan pendidikannya nanti.
“Kalau begitu setelah ini, kalau sudah waktunya pendaftaran (anggota Polri) kamu daftar. Setelah itu kamu jadi polisi,” ujar Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. (*)