ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tak Mau Renggang dengan PDIP Gara-gara Ganjar, Ketum Nasdem: Kenapa Harus Salah Pengertian?

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui tak ingin hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena mengusung Ganjar sebagai kandidat capres.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019) - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui tak ingin hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena mengusung Ganjar sebagai kandidat capres. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem memutuskan untuk mengusung tiga kandidat capres, satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui tak ingin hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena mengusung Ganjar sebagai kandidat capres.

Surya Paloh mengatakan Partai Nasdem tak tak ingin membajak Ganjar dari PDIP.

Oleh karena itu ia tak ingin hubungan Partai Nasdem dan PDIP mengalami keretakan karena kesalahpahaman.

Baca juga: Ini Syarat Mutlak bagi 3 Bakal Capres jika Ingin Diusung Nasdem, Surya Paloh: Tak Ada Tawar Menawar

Ketua Umum NasDem Surya Paloh membacakan map berisi tiga nama bakal calon presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo, Jumat (17/6/2022).
Ketua Umum NasDem Surya Paloh membacakan map berisi tiga nama bakal calon presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo, Jumat (17/6/2022). (Tribunnews.com/istimewa)

“Saya berharap tidak (renggang). Sayang sebenarnya, artinya kenapa saya katakan sayang, modal perjuangan cukup panjang kenapa harus diakhiri salah pemahaman, salah pengertian?,” tutur Surya Paloh dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Kamis (23/6/2022).

Surya Paloh menegaskan, sejak awal pihaknya memahami bahwa Ganjar muncul sebagai kader partai berlambang banteng itu.

“Mas Ganjar baik menurut Nasdem, memang dia datang sebagai kader PDIP, sahabatnya Nasdem dalam koalisi pemerintah,” sebutnya.

“Tapi niat baik kita, saya pikir, dalam niat baik itu ada spontanitas, ada keinginan kita untuk melihat, ini bagus sebenarnya (jadi capres),” kata Surya Paloh.

Baca juga: Pilih Jenderal Andika Jadi Satu di Antara Kandidat Capres, Nasdem Dinilai Cerdik karena 3 Alasan Ini

Lebih lanjut, Surya Paloh menilai bahwa calon pemimpin yang baik tak harus berasal dari internal partainya sendiri.

Surya Paloh menegaskan, kepentingan bangsa harus berada diatas kepentingan partai politik (parpol).

“Memang dalam pandangan, pikiran Nasdem kalau kita memilih calon pemimpin bangsa dia bebas terikat dari batasan,” ucapnya.

Maka, ia pun tak berkeberatan jika suatu saat ada partai politik (parpol) lain yang mau mengusung kader Partai Nasdem.

Surya Paloh berharap, berbagai parpol punya pandangan serupa yaitu dapat bekerja sama saling memberi dukungan untuk figur yang dinilai punya kapasitas menjadi pemimpin.

“Langsung saya katakan terima kasih dan penghormatan dari saya. Sebab ini kan simbiosis yang bisa terjadi di mana saja,” imbuh dia.

Baca juga: Namanya Disebut Diusulkan Jadi Capres di Rakernas Nasdem, Ganjar Tegaskan Dirinya Tetap Kader PDIP

Reaksi PDIP soal Ganjar Masuk Bursa Capres Nasdem

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved