Feature
Haji Asri Yelipele, Dari Guru Honorer Hingga Jadi Pengurus Masjid
H.Asri Yalipele, Wakil Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura pernah menjadi guru honorer tetapi kini menjadi pengurus masjid
Penulis: Arni Hisage | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Stella Lauw
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA -Lelaki asal Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu kini dipercayakan menjadi Wakil Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura, Provinsi Papua. Sebelumnya, pernah menjadi guru honorer.
Namanya H.Asri Yelipele. Ia dari Distrik Walesi. Asri lebih memilih berpenampilan sederhana, seperti terlihat hari itu, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Kahar Yalipele : Ada Potensi Jamaah Membludak Lakukan Salat Idulfitri di Masjid Raya Baiturrahim
Saat itu, Asri mengenakan celana jeans dan berkemeja lengan panjang bergaris cokelat memasuki Sekretariat Masjid Raya Baiturrahim. Ia memakai peci berwarna putih.
Ketika sudah berada didalam sekretariat, Tribun-Papua.com dipersilahkan masuk lantaran sudah lebih dahulu meminta kepada pengurus masjid agar Asri Yelipele bisa diwawancarai.
Setiba di dalam sekretariat, Tribun mulai mengajaknya mengisahkan tentang keberadaannya sebagai seorang muslim Papua.
Cerita pun dimulai. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA pada 1999 ia niat berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Namun, tak diizinkan kedua orang tuanya, lantaran jaraknya terlalu jauh.
Akhirnya, ia memilih berangkat dari Wamena ke Kota Jayapura untuk melanjutkan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih.
Baca juga: Antisipasi Kerumunan, Masjid Raya Baiturrahim Kota Jayapura Salurkan Zakat secara Bertahap
Kala itu, jurusan pendidikan sosial menjadi pilihannya. Tujuh tahun lamanya, Asri bertarung agar lulus menjadi seorang guru. Alhasil, di 2006 di wisuda bersama rekan-rekannya, resmi bergelar sarjana pendidikan.
Setelah kuliah, lelaki kelahiran 18 April 1981 itu, pernah menjadi guru honorer di salah satu sekolah swasta di Abepura, Kota Jayapura selama empat tahun.
Lelaki yang kini berdomisili di Perumnas II Waena itu tak lagi lanjut sebagai guru. Asri banting stir, memilih bekerja serabutan, lebih pada pengusaha.
Meski memilih bekerja sebagai pengusaha, namun pernah terlibat menjadi penyuluh di Kementerian Agama Kota Jayapura.
"Saya sempat menjadi penyuluh agama di Kementrian Agama Kota Jayapura," kata lelaki berusia 41 tahun itu.
Meski demikian, ia tak mengikuti tahap demi tahap hingga tuntas, hanya satu tahapan yang diikuti. Setelah itu, laki-laki murah senyum itu kembali bekerja di sektor swasta.
Baca juga: Pengurus Masjid Raya Baiturrahim Jayapura Batasi Umat yang Shalat Idul Adha
"Setelah ikut tahap pertama sebagai penyuluh, lalu tahap kedua saya tidak ikut lagi, dan sekarang kerja-kerja swasta,"ujar lelaki berkulit hitam manis ini.