Minta Demokrat Tak Malu-malu, PAN Sebut Keuntungan Gabung KIB: 'Buy One Get Three'
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan Partai Demokrat tak perlu malu-malu jika ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
TRIBUN-PAPUA.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan Partai Demokrat tak perlu malu-malu jika ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.
Viva mengatakan, koalisi yang digagas PAN, Partai Golkar, dan PPP itu masih terbuka untuk parpol manapun yang ingin gabung.
Ia mengatakan bakal senang jika Partai Demokrat bergabung ke KIB.
Baca juga: Sebut Elektabilitas AHY Jadi Hambatan Demokrat Berkoalisi, Pengamat: Tak seperti yang Diharapkan

"Iya benar. Ayolah Partai Demokrat jangan malu-malu untuk bergabung di KIB. KIB akan senang jika Demokrat ikut bergabung," kata Viva saat dihubungi awak media Jumat (8/7/2022).
Viva berkeyakinan, jika nantinya Partai Demokrat gabung dengan KIB maka hal itu akan menambah power koalisi tersebut di kontestasi pilpres 2024 mendatang.
Terlebih kata dia, Partai berlogo mercy itu tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan partai yang ada di dalam KIB
"Apalagi dari platform partai, relatif PD tidak ada perbedaan signifikan dengan KIB. Hal itu tentu menjadi hal positif untuk saling bersinergi," ucap Viva.
Dengan nantinya Partai Demokrat gabung KIB maka secara otomatis AHY dkk akan berkoalisi dan bekerjasama dengan tiga partai sekaligus.
Baca juga: AHY Bukan Harga Mati, Demokrat Bakal Usung Capres dan Cawapres Sesuai Kesepakatan Koalisi
"Kalau masuk di KIB kan nanti bukan hanya berkoalisi dengan Golkar saja, tapi juga dengan PAN dan PPP," ucap Viva.
Tak hanya PAN, kedua partai lain di KIB yakni Golkar dan PPP juga kata Viva menyatakan kesediaannya jika memang nantinya Demokrat ingin bergabung.
"Istilahnya akan ada keuntungan politik bagi PD, buy one get three," tukasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat buka suara soal nasib koalisi untuk menyongsong Pemilu 2024 mendatang.
Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menegaskan, hingga kini, pihaknya belum menentukan dengan partai apa nantinya akan menjalin kerja sama.
Namun, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan kalau hingga kini sudah ada beberapa partai politik lain yang menjalin komunikasi dengan Demokrat.
Baca juga: Demokrat Ajak Golkar Kerja Sama, PPP Malah Sarankan Gabung KIB: Jangan seperti Orang Patah Harapan
"Saat ini, Demokrat masih terus aktif membuka komunikasi dengan seluruh partai politik, dan memang ada komunikasi dengan beberapa partai politik yang komunikasinya sudah sangat intens, seperti yang teman-teman ketahui bersama," kata Herzaky dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (6/7/2022).
Bahkan dirinya menyebut kalau beberapa partai politik itu telah menjalin komunikasi yang mesra dengan Partai Demokrat.
Hanya saja Herzaky masih enggan menyebutkan Partai mana saja yang memiliki kedekatan tersebut.
Namun jika menilik ke beberapa waktu terakhir, Demokrat memang sudah gencar melakukan kunjungan politik. Bahkan dengan NasDem, pertemuan itu sudah terjalin sebanyak tiga kali.
Tak hanya ke NasDem, AHY beserta jajaran teras DPP Demokrat juga sekali waktu mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Namun saat ditanyakan untuk saat ini lebih intens mana hubungan tersebut, Herzaky memilih bungkam.
Baca juga: Tunggu Momen Tepat untuk Nyatakan Sikap soal Koalisi, Demokrat: Kemenangan adalah Soal Momentum
"Sudah ada perwakilan dari kami yang mengemban amanah bertemu secara intens dengan perwakilan beberapa parpol itu, untuk mengarah kepada mutual trust dan kesepakatan koalisi," ucap dia.
Kendati soal penentuan koalisi nantinya, Herzaky menyebut kalau itu merupakan kewenangan AHY selalu Ketum dan juga jajaran Mahkamah Tinggi Partai (MKP).
"Karena kewenangan untuk memutuskan Koalisi ada di Majelis Tinggi Partai (MTP), dimana Ketum AHY secara Ex Officio dalam jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat juga adalah Wakil Ketua MTP," tukas Herzaky.
Golkar Tolak Ajakan Koalisi Berdua dengan Demokrat
Partai Golkar menolak ajakan Partai Demokrat untuk koalisi berdua untuk Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.
Pasalnya, kata Ace, Golkar telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ace menyebut Golkar tak mungkin meninggalkan KIB yang telah dibentuk lebih dulu.
"Rasa-rasanya kami tak mungkin membangun koalisi sendiri bersama Demokrat dengan meninggalkan KIB yang diinisiasi bersama ketiga partai," ujar Ace saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/7/2022).
Ace menjelaskan KIB sudah melakukan konsolidasi secara masif hingga ke akar rumput.
Baca juga: Tolak Ajakan Demokrat untuk Koalisi Berdua, Golkar: Tapi Kami Terbuka jika Demokrat Gabung KIB
Ia mengatakan, Golkar, PAN dan PPP semakin kuat sampai ke daerah-daerah.
Mereka sudah mendeklarasikan koalisi ini di setiap provinsi, kabupaten, dan kota.
"Kami memperkuat KIB bukan hanya di tingkat elite nasional," ucapnya.
Meski demikian, kata Ace, itu bukan berarti KIB menutup diri terhadap partai politik lain.
Dia menyebut KIB terbuka dengan partai lain untuk bergabung, termasuk Demokrat.
"Jadi, kami masih terbuka bagi Partai Demokrat untuk bergabung dengan KIB tanpa meninggalkan PAN dan PPP yang sudah bersama-sama melakukan konsolidasi hingga ke daerah," imbuh Ace.
Sebelumnya, Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengajak Partai Golkar bekerja sama untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Syahrial menyebut, kerja sama antara Golkar dan Demokrat bisa menjadi solusi terciptanya stabilitas politik.
"Kerja sama Demokrat dengan Golkar cukup bagi kedua partai sebagai jangkar untuk mengantarkan kandidat presiden dan wakil presiden. Namun, lebih dari itu, kerja sama Demokrat-Golkar dapat menjadi solusi terciptanya stabilitas politik, perbaikan iklim demokrasi dan kembali menggenjot roda ekonomi yang saat ini sedang terpuruk," ujar Syahrial dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (5/7/2022).
Syahrial menyadari bahwa saat ini Golkar tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang merupakan bentukan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dia menegaskan, Partai Demokrat tidak akan terjebak pada pilihan koalisi Pilpres 2024 yang sudah tersedia.
"Kehadiran Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam beberapa kali silaturahmi politik tingkat tinggi adalah sebuah langkah mencari solusi untuk bangsa ke depan. Tidak semata-mata membicarakan porsi kekuasaan," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PAN Minta Demokrat Jangan Malu-malu Jika Ingin Gabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan di Kompas.com dengan judul Ketua DPP Golkar: Rasanya Kami Tak Mungkin Koalisi Bersama Demokrat dengan Tinggalkan KIB