ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilu 2024

KIB Cari Cawapres Nonpartai, Eks Wali Kota Bandung Siap Lengserkan Kandidat Lain?

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diketahui mencari figur cawapres nonpartai. Nama eks Wali Kota Bandung paling menonjol melengserkan kandidat lainnya.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Kolase Tribun-Papua.com
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diketahui mencari figur cawapres nonpartai. Nama eks Wali Kota Bandung paling menonjol melengserkan kandidat lainnya. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga kini belum menunjukkan manuver politik perihal capres maupun cawapres yang bakal diusung.

Meski demikian, untuk capres, dari tiga nama ketua umum partai di internal KIB, Bos Golkar Airlangga Hartarto menjadi kandidat kuat.

Sementara untuk cawapres, KIB memberi sinyal mencari figur nonpartai.

Satu nama yang menonjol adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Lantas, apakah eks Wali Kota Bandung itu siap lengserkan kandidat lain?

Kata Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abas, saat ini memang ada beberapa nama potensial yang sudah beredar, khususnya untuk posisi cawapres.

Mereka di antaranya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI Andika Perkasa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Jika dipasangkan dengan Airlangga, mereka punya kontribusi yang berbeda. Tergantung pula apakah Airlangga ditempatkan di nomor 1 atau 2,” ujar Sirojuddin, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Masih Belum Punya Figur Geser Jokowi, Partai Golkar Teriak KIB: Ini Sosok Penerus Tahta Presiden!

Abas menekankan, simulasi pasangan capres/cawapres tidak hanya ditentukan oleh kualitas pasangan, tetapi juga oleh sejumlah faktor lain seperti konteks makro-politik, ekonomi dan keamanan nasional.

“Juga faktor siapa pasangan yang akan dihadapinya. Sebab, setiap tokoh biasanya memiliki kekuatan basis dukungan yang khas,” tambah dia.

Sirojuddin menyarankan jika ingin menghindari risiko politik identitas, sebaiknya lihat juga rekam jejak calonnya.

“Tetapi itu tidak cukup. Yang lebih penting adalah komitmen kuat dari elite-elite pimpinan partainya untuk tidak menggunakan isu SARA untuk memenangkan kompetisi politik,” ujar dia lagi.

"Jika pimpinan partai tidak punya komitmen kuat untuk menghindari itu, calon tidak akan bisa menahan dorongan pengusungnya untuk menggunakan taktik politik berbasis SARA tersebut," tambahnya.        

Pendamping Airlangga Hartarto

Usai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbentuk, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bergerilya menemui pimpinan partai Koalisi Indonesia Bersatu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved