ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Okupansi Hotel di Papua

Pasca Pandemi Covid-19, PHRI Papua Sebut Tingkat Okupansi Perhotelan Capai 40 Persen

Mengenai tingkat okupansi hotel pasca Pandemi Covid-19 menurut informasi kemungkinan sudah mencapai 40 persen hingga 50 persen saat ini

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua
OKUPANSI HOTEL - Sekretaris Demisioner BPD PHRI Provinsi Papua, Dr Saling SE MM saat diwawancarai awak media, termasuk Tribun-Papua.com di Abepura soal tingkat okupansi perhotelan yang mencapai 40 hingga 50 persen, pasca pandemi Covid-19 Minggu (31/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pasca Pandemi Covid-19, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua menyebutkan tingkat okupansi perhotelan sudah mulai pulih dengan capaian sekira 40 persen.

Hal tersebut diungkapkan, Sekretaris Demisioner BPD PHRI Provinsi Papua, Dr Saling SE MM kepada awak media, termasuk Tribun-Papua.com di Abepura, Minggu (31/7/2022).

Okupansi Perhotelan Jayapura Diprediksi Naik 90 Persen saat Kongres Masyarakat Adat Nasional

"Mengenai tingkat okupansi hotel pasca Pandemi Covid-19, ini menurut informasi yang saya dapatkan dari para pelaku usaha perhotelan memang sudah mulai membaik, kemungkinan sudah mencapai 40 persen hingga 50 persen saat ini," terangnya.

Anggota DPRD Kota Jayapura itu juga menjelaskan, meski telah diinformasikan pandemi secara nasional sudah melandai namun pihaknya berharap dari sektor periwisata dapat cepat pulih dan menunjukkan tren positif kembali.

"Karena memang sektor pariwisata juga ikut terdampak kan, karena sektor ini membutuhkan aktivitas mobilisasi yang tinggi, jadi ketika informasi lonjakan itu menjadi ancaman bagi kami," sebutnya.

Covid-19 Melandai, PHRI Papua Prediksi Okupansi Perhotelan di Jayapura Naik 50 Persen 

Ditanya soal mengatasi gejolak pandemi yang serba dalam ketidakpastian, dirinya mengemukakan bahwasanya secara nasional pihaknya diimbau untuk dapat lebih memperhatikan jaminan kesehatan bagi para pengunjung dan juga pelaku usaha perhotelan.

"Kami memang diminga untuk mengaktifkan Aplikasi Peduli Lindungi, karena juga melihat salah satu kebijakan yang tidak membatasi orang melakukan perjalanan menggunakan pesawat, tetapi lebih diperketat pada objeknya," bebernya.

Untuk itu sterilisasi hotel bagi para tamu ataupun pengunjung menjadi penting dan prioritas, sebagai penunjang utama dalam melakukan aktivitas promo guna memaksimalkan pendapatan perhotelan.

Jelang KMAN, PHRI Papua Optimalkan Sektor Perhotelan Bagi Wisatawan

"Bahkan pengunjung diwajibkan menunjukkan barkode Peduli Lindungi sebelum masuk hotel kan sempat diminta seperti itu," ujarnya.

Ke depan, Saling optimis tingkat okupansi perhotelan akan semakin meningkat karena situasi menuju normal sudah nampak.

"Semoga situasi yang baik ini dapat terus dipertahankan dan kita sama-sama bisa melihat tingkat okupansi perhotelan di Papua, khususnya Kota Jayapura yang semakin membaik," katanya.

PHRI Papua Harapkan Okupansi Perhotelan Capai 90 Persen Jelang Nataru

Terkait dengan itu pula, dikatakan Saling, PHRI Papua terus melakukan koordinasi dengan stakeholder, salah satunya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura.

"Sebenarnya kita selalu berkoordinasi dengan Pemerintah, salah satunya sempat kemarin ada agenda pertemuan dengan Pemkot Jayapura menjalin komunikasi yang baik, dam kalaupun ada hal-hal spesifik mengenai permintaan soal pengurangan pajak, itu juga sudah diutarakan," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved