Pilpres 2024
Sesumbar Jadi Capres, Sosok Ini Dinilai Tak Punya Nilai Jual!
Muhaimin bilang, Pilpres 2024 merupakan tantangan bagi dirinya untuk maju sebagai capres, tetapi ia tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil langkah.
Tak Punya Nilai Jual
Meski gembar-gembor hendak nyapres, Muhaimin dinilai tak punya nilai jual untuk diusung sebagai kandidat calon presiden.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Cak Imin tak menarik untuk didukung sebagai capres oleh partai politik lain.
“Perjuangan Cak Imin untuk menjadi kandidat capres potensial sangat berat karena pasar politik tanah air tidak melihat nilai jual politik yang tinggi darinya,” ujar Ari pada Kompas.com, Senin (13/6/2022).
“Sehingga wajar jika partai politik selain PKB tidak menjadikan Cak Imin sebagai sosok yang seksi di pentas politik nasional,” tutur dia.
Ari mengatakan, rendahnya elektabilitas Cak Imin menjadi salah satu faktor parpol ogah mengusungnya sebagai capres.
Menurut jajak pendapat lembaga survei Poltracking Indonesia yang dirilis Kamis (9/6/2022), elektabilitas Muhaimin hanya 0,6 persen.
Ini menempatkannya pada peringkat 12 dengan simulasi 18 nama figur capres.
“Papan atas (elektabilitas) capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari hasil survei berbagai lembaga hampir semua menempatkan Cak Imin di luar 5 besar dari nama-nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono),” ungkapnya.
Faktor lainnya, menurut Ari, Imin belum pernah menjabat sebagai kepala daerah. Dia berpendapat, masyarakat kerap menjatuhkan pilihan pada figur yang punya rekam jejak sebagai kepala daerah karena dinilai bisa dirunut jejak kepemimpinannya.
“Cak Imin memang politisi yang teruji karena langganan Senayan, tetapi dia belum pernah menjabat sebagai bupati dan gubernur,” katanya.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro juga menyampaikan hal senada.