ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Singgung Pemilu 2014 dan 2019, Pengamat Ungkap Tantangan Utama Prabowo di Pilpres 2024

Pengamat politik ungkap tantangan utama yang harus dihadapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika ingin menang dalam Pilpres 2024.

Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat akan mendaftarkan partai Gerindra menjadi calon peserta pemilu 2024 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022) - Pengamat politik ungkap tantangan utama yang harus dihadapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika ingin menang dalam Pilpres 2024. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pengamat politik dari Trias Politika Agung Baskoro mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika ingin menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Tantangan utama yang harus dihadapi Prabowo Subianto menurut Agung adalah dalam hal pemilihan sosok yang akan digandeng untuk menjadi bakal calon wakil presiden.

Agung menilai Prabowo Subianto harus memilih sosok cawapres yang tepat.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (instagram/prabowo)

Prabowo, kata Agung, harus belajar dari dua Pilpres sebelumnya yakni 2014 dan 2019.

Prabowo seharusnya bisa memetik pelajaran mengapa dia kalah dalam dua ajang Pilpres itu.

Agung mengatakan, salah satu faktor yang membuat Prabowo kalah dalam 2 Pilpres itu adalah keputusannya memilih pendampingnya.

"Tantangan Prabwowo di titik ini tinggal menentukan nama cawapres yang tepat," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

"Karena dalam 2 pemilu sebelumnya, Prabowo kurang tepat memilih nama (cawapres)," ujar Agung.

"Misalnya dalam konteks memilih Hatta Rajasa yang berelektabilitas rendah di 2014, dan Sandiaga Uno yang berasal dari dalam Gerindra dan elektabilitas saat 2019 belum memadai mendongkrak," lanjut Agung.

Baca juga: Bantah Prabowo Disarankan Surya Paloh Tak Maju Pilpres, Gerindra: Percakapan Itu Tidak Ada

Agung menilai langkah Prabowo menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi menuju pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 merupakan langkah jitu.

Sebab menurut Agung, koalisi antara Gerindra dan PKB bisa memadukan 2 karakter basis massa masing-masing partai. Yaitu Gerindra yang merepresentasikan kaum nasionalis, dan PKB dengan massa dari kalangan santri dan warga Nahdlatul Ulama.

"Tinggal menimbang nama-nama dari internal dari PKB yang pas untuk mendampingi Prabowo," ucap Agung.

Partai Gerindra mulai hari ini menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Rapimnas itu dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra, organisasi sayap partai, hingga Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Gerindra.

Baca juga: Dulu Bersaing di Pilpres 2019, Prabowo Kini Akui Kerja Keras Jokowi: Saya Jadi Saksi

Dalam Rapimnas itu diharapkan akan mendengar jawaban dari Prabowo terkait dengan usulan untuk mengusungnya menjadi Capres 2024 mendatang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved