Wisata Papua
Wisata Papua: Berjumpa dengan Hiu Paus di Kwatisore Nabire
Perairan Kwatisore di Kabupaten Nabire, merupakan destinasi wisata Papua yang cocok bagi pengunjung yang ingin menyelam dan bertemu dengan hiu paus.
Penulis: Astini Mega Sari | Editor: Astini Mega Sari
TRIBUN-PAPUA.COM - Perairan Kwatisore di Kabupaten Nabire, merupakan destinasi wisata Papua yang cocok bagi pengunjung yang ingin menyelam dan bertemu dengan hiu paus.
Masuk dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, perairan Kwatisore menjadi rumah bagi hiu paus (Rhrincodon typus).
Masyarakat lokal Kwatisore menyebut hiu paus dengan nama Gurano Bintang.
Baca juga: Wisata Papua: Pesona Pantai Tablanusu yang Diselimuti Kerikil Hitam

Hiu paus dikenal sebagai hiu yang 'jinak'.
Ikan yang satu ini memiliki tubuh panjang dan bermulut lebar.
Hiu paus berwarna keabu-abuan dan bertotol-totol putih.
Pengunjung bisa melihat hiu paus dari atas bagan milik nelayan.
Dari atas bagan tersebut, pengunjung bisa menaburkan ikan puri (sejenis ikan teri) dan menunggu hiu paus muncul untuk memakan ikan-ikan tersebut.
Pengunjung juga bisa menyelam guna berinteraksi secara langsung di dalam air.
Baca juga: Wisata Papua: Ini 5 Pantai Cantik di Distrik Depapre Kabupaten Jayapura
Untuk bisa berwisata dengan hiu paus ini, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi pengunjung.
Dikutip dari situs resmi Taman Nasional Teluk Cenderawasih, berikut sejumlah aturan untuk berinteraksi dengan hiu paus:
1. Pemandu melakukan briefing singkat sebelum masuk ke air.
2. Snorkeler harus mengikuti instruksi pemandu. Snorkeler harus menjaga jarak untuk memberi ruang kepada hiu paus, 2 meter dari tubuh hiu paus dan 3 meter dari ekornya.
3. Durasi berinteraksi dengan hiu paus maksimal 60 menit untuk tiap grup.
4. Penggunaan kamera diperbolehkan tanpa flash.
5. Dilarang menyentuh dan/atau mengejar hiu paus secara aktif. Apabila hiu paus mendekat, tetaplah tenang dan berenang ke samping.
Baca juga: Wisata Papua: Melihat Musamus Sarang Semut di Merauke
6. Dilarang mengeluarkan suara keras, melakukan gerakan yang mendadak, dan mencipratkan air yang dapat memprovokasi/ mengganggu hiu paus.
7. Penggunaan scuba dibatasi. Maksimal 2 pengguna scuba dalam 1 grup. Namun dihimbau untuk tidak menggunakan scuba.
8. Satu grup terdiri dari 1 orang pemandu dan 6 peserta (maksimal).
9. Perahu harus ditambatkan di bagan pada sisi yang telah ditentukan dalam kondisi mesin mati.
10. Hanya boleh ada 1 perahu dengan 1 grup per bagan.
11. Kecepatan perahu menuju bagan maksimal 10 knot dalam jarak 1 km dan 2 knot dalam jarak 50 meter dari bagan dan 20 meter dari hiu paus.
12. Pemandu turun ke air pertama kali diikuti oleh para tamu.
Baca juga: Wisata Papua: Pesona Pantai Nabire yang Berada di Dekat Bandara Douw Aturure
13. Snorkeler harus masuk ke dalam air setenang mungkin.
14. Para tamu harus segera berenang kembali menuju perahu sesuai durasi kunjungan.
15. Pemandu harus menjadi orang terakhir yang keluar dari air.
16. Pemandu harus mengumpulkan lembar komentar dari para tamu dan menyerahkan kepada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. (*)