Liga 1
Mochamad Iriawan Tolak Mundur dari Ketua PSSI, Publik Bereaksi Keras
Penolakan ini, menyusul menguatnya desakan publik terhadap Mochamad Iriawan agar mundur dari Ketua Umum PSSI, sebagai bentuk tanggung jawab.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang disebut dengan Tragedi Kanjuruhan menyeret sejumlah petingi PSSI hingga klub Arema FC.
Mulai dari panitia pelaksana (Panpel) hingga petinggi PSSI.
Diketahui, 131 orang penonton dilaporkan tewas setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/20/2022) malam WIB.
Berdarakan data Pemkab Malang pada Selasa (5/10/2022), korban jiwa menapai 131 orang dan ratusan korban lain mengalami luka-luka
Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Didenda Rp 250 Juta dan Berkandang dengan Jarak 250 km
Sementara, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menolak mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Penolakan ini, menyusul menguatnya desakan publik terhadap Mochamad Iriawan agar mundur dari Ketua Umum PSSI, sebagai bentuk tanggung jawab.
Sebab, traged9i kanjuruhan telah memiluhan sepak bola Tanah Air, di bawah naungan PSSI.
Desakan itu muncul dari beberapa kelompok suporter dan netizen.
"Bentuk pertanggung jawaban saya adalah seperti sekarang (Di Malang). Ini bentuk pertanggung jawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," kata pria yang biasa disapa Iwan Bule ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.
Menurutnya, jika memilih mundur itu sama saja dengan lari dari tanggung jawab. Jadi ia memastikan akan mengawal Tragedi Kanjuruhan hingga usai.
"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menungguin anggota gitu ya. [Saya berada] di Malang sampai selesai," ucap pria berusia 60 tahun.
"Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," imbuhnya sembari berjalan dan menyudahi sesi wawancara.'
Baca juga: Mabes Polri Periksa Direktur PT LIB hingga Ketua PSSI Jatim, Mahfud MD Bereaksi Keras: Usut Tuntas!
PSSI sejauh ini telah memberikan sanksi kepada Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan.
Arema FC didenda Rp 250 juta, dilarang menggelar laga kandang di Malang dan tidak boleh dihadiri penonton.
Selain itu, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mendapat sanksi larangan aktif di sepak bola seumur hidup.
Hukuman yang sama juga diberikan pada Security Officer Arema FC Suko Sutrisno. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iwan Bule Tolak Mundur dari Ketum PSSI, Singgung Tanggung Jawab",