ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Yulce Wenda dan Kisah Perjalanan Masa Kecil hingga Jadi Istri Gubernur Papua Lukas Enembe

Istri dari Gubernur Papua ini memiliki cerita menarik, sewaktu masih anak-anak hingga menjadi seorang pasangan hidup Lukas Enembe.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Istimewa
Sosok Yulce Wenda Enembe, istri Gubernur Papua Lukas Enembe. 

"Ya, saya tumbuh dan besar di Yali, Kabupaten Yalimo," ungkapnya.

Diketahui, Orang Yali adalah salah satu kelompok suku utama di Papua yang menetap di sebelah timur Lembah Baliem, di dataran tinggi Bumi Cendrawasih.

"Saya melalui masa kecil di Yali karena ayah saya, Liwat Wenda, ditugaskan sebagai utusan Injil ke Panggema (nama suatu desa di Yali) sejak 14 Mei 1972, saat itu saya masih berusia 8 bulan," tuturnya.

Kata Yulce, empat bulan pertama di Panggema, kami sekeluarga dibimbing oleh pendeta Adam Roth dan istrinya Hannelore Roth-Flier yang mengajari kami berbahasa Yali.

Setelah itu, ayah saya ditugaskan ke desa lainnya yang bernama Homtonggo.

"Kami pun menjalani kehidupan di Homtonggo di mana ayah saya memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana dari tahun 1972 hingga 1975," paparnya.

Sekolah Dasar di Pegunungan

Yulce Wenda menghabiskan masa Sekolah Dasar (SD) di daerah Pegunungan Papua.

"Saya menempuh masa sekolah dasar berpindah-pindah, sekolah dasar pertama saya adalah di SD Panggema yang berjarak cukup jauh di Kampung Sali,".

"Saya bangun tiap pagi Jam 4 subuh, dan satu jam kemudian berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki selama beberapa jam," katanya.

Setelah pulang sekolah ia tiba kembali di rumah paling cepat pukul 16.00 WIT, sore.

"Sehingga tidak ada waktu untuk bermain-main dengan adik adik saya. Hanya sedikit waktu di malam hari yang bisa saya habiskan bersama adik-adik selain hari Minggu atau di hari libur," ungkapnya.

Yulcemenuturkan, rute dari rumah menuju ke sekolah menjadi tantangan yang harus selalu ia hadapi.

Selain jaraknya yang jauh, kondisi jalannya pun belum baik.

Bahkan, ia harus melewati gunung-gunung serta tebing-tebing yang terjal dan curam.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved