Info Merauke
H Sulaeman Hamzah Perjuangkan Petani Merauke Dapat Bimtek Budidaya dan Hilirisasi Hasil Perkebunan
Kita mau sumber daya manusia petani Orang Asli Papua harus unggul sehingga kita tingkatkan pengetahuannya melalui Bimtek
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Aspirasi yang diperjuangkan Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Papua Fraksi NasDem, H Sulaeman L Hamzah mewujudkan petani Kabupaten Merauke bisa mendapatkan gemblengan bimbingan teknis (Bimtek) budidaya dan hilirisasi produk hasil perkebunan kelapa.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Papua Selatan Sanjung Sulaeman L Hamzah dan Fauzun Nihayah: Menanam dengan Hati
Bimtek yang diikuti puluhan peserta yang notabene Orang Asli Papua (OAP) tersebut digelar oleh Kementrian Pertanian RI selama 3 hari berturut-turut di Hotel Halogen Merauke, Papua yang dibuka secara resmi Kamis (27/10/2022).
Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Papua Fraksi NasDem, H Sulaeman L Hamzah dalam sambutannya mengatakan, 70 persen peserta Bimtek adalah petani kebun Orang Asli Papua (OAP) dan lainnya dari nusantara.
"Kita mau sumber daya manusia petani Orang Asli Papua harus unggul sehingga kita tingkatkan pengetahuannya melalui Bimtek. Nantinya bisa mengelola komoditi yang menghasilkan ekonomi untuk keluarga dan masyarakat," tuturnya.
Dikatakan, Provinsi Papua Selatan sudah terwujud sehingga SDM OAP tidak boleh kalah bersaing dengan investor yang menanamkan modal di Bumi Anim Ha.
Puluhan peserta Bimtek bagi petani di dapilnya Papua sudah dilaksanakan baik tentang hortikultura, tanaman pangan, kelautan dan perikanan hingga penyaluran bantuan alat mesin pertanian.
Baca juga: Wasekjen DPP Partai NasDem Resmikan Rumah Aspirasi H Sulaeman L Hamzah di Merauke Papua
"Saya akan berusaha mendorong Bimtek bisa dilaksanakan setiap tahun. Komoditas yang lebih unggul akan saya sampaikan ke Kementan," kata H Sulaeman L Hamzah.
Dia menjelaskan, kegiatan Bimtek tersebut merupakan pendekatan pelayanan program pemerintah pusat melalui Kementan bisa sampai di kampung-kampung.
Sejalan dengan kebijakan nasional nasional khusus di bidang pertanian, awalnya terkosentrasi mengarah padi, jagung dan kedelai (Pajale).
Baca juga: Rumah Aspirasi H Sulaeman L Hamzah Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Raya Al-Aqsha Merauke
Khusus padi, kini 3 tahun terakhir Indonesia swasembada karena tidak pernah impor beras lagi. Kemudian, produksi jagung mendekati pemenuhan dalam negeri. Sedangkan kedelai hingga kini Indonesia masih ekspor.
"Untuk kedelai ini kita terus kejar. Apakah Papua bisa kembangkan atau masih menunggu. Saya sudah mulai mencoba mendorong petani tanam kedelai di Jagebob sebanyak 13 hektare," ungkap pria berdarah NTT ini.
Di kesempatan yang sama, Asisten I Sekda Merauke, Agustinus Joko Guritno dalam sambutannya mengatakan, bimtek bagi petani kebun dari kampung-kampung ini akan menambah wawasan secara luas dan modern.
Baca juga: Sulaeman L Hamzah dan KKP Perluas Safari Gemar Ikan Sambil Salurkan 1.000 Paket Bantuan
"Lewat Bimtek ini petani bisa berkebun bukan hanya secara tradisional melainkan bisa melakukan dengan cara modern. Mulai dari menanam yang baik sesuai aturan hingga tumbuh dan berproduksi buah diatas phn maupun umbi-umbian dalam tanah," lugasnya.
Asisten I Sekda menuturkan, petani bisa berkebun dengan memproduksi secara baik, berkualitas dan bermutu tinggi sehingga laku dipasaran.