Info Mimika
MIRIS! 6 Balita dan 2 Ibu Hamil di Kampung Umar Ararau Mimika Papua Derita Gizi Buruk
Sebanyak enam balita dan dua ibu hamil di Kampung Umar Ararau, Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua derita gizi buruk.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Sebanyak enam balita dan dua ibu hamil di Kampung Umar Ararau, Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua derita gizi buruk.
Delapan orang warga mengidap gizi buruk kini tengah ditangani oleh tenaga kesehatan kampung sehat yang dicanangkan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Baca juga: Cegah Kematian Ibu Hamil dan Balita Gizi Buruk, PT Angkasa Pura I Gelar Pelayanan Kesehatan
Jauh dari kota Timika, membuat kedelapan pasien ini kurang mendapat perhatian pemerintah daerah Kabupaten Mimika khusunya Dinas Kesehatan yang seharusnya lebih jeli melihat kondisi kesehatan warga di wilayah pesisir.
"Jadi ada enam balita dan 2 ibu hamil gizi buruk namun sudah kami tangani dan tetap mengontrol kondisi fisik mereka," kata Mersi Yunus, satu di antara bidan yang di kontrak YPMAK dalam program kampung sehat kepada Tribun-Papua.com.
Ia mengatakan, gizi buruk artinya penderita kekurangan gizi disusul faktor riwayat hidup dan keturunan.
"Kami sudah tangani dengan memberikan mereka mengkonsumsi susu dan kacang hijau," ujarnya.
Menurut Mersi, jenis penyakit seperti ini perlu dilakukan penanganan khusus dan dilakukan pemeriksaan rutin agar proses pemilihan bisa lebih cepat.
Baca juga: 16 Kali Mencuri, ZA Tak Berkutik Saat Dibekuk Polisi di Jalan Leo Mamiri Timika Papua
"Kami harus kontrol perbulan kalau pasien gizi buruk tidak direhabilitasi dan melalukan pemriksaan rutin. Kasihan mereka," ucapnya.
Sekadar diketahui, tenaga kesehatanMimika tidak ada di Kampung Umar Ararau. Sedangkan pelayanan kesehatan harus menunggu tenaga medis dari Puskesmas Tapormai yang letaknya cukup jauh. Akses juga ditempuh melalui laut. (*)
