ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Lukas Enembe Diperiksa KPK

Gubernur Lukas Enembe Bakal Diperiksa KPK Hari Ini, Pengacara Ungkap Hal Ini!

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini bakal memeriksa Gubernur Lukas Enembe di kediamannya di Koya, Kota Jayapura, Papua.

Editor: Roy Ratumakin
Dok THAGP
Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadinya, Jayapura, Papua, Selasa (25/10/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COMKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini bakal memeriksa Gubernur Lukas Enembe di kediamannya di Koya, Kota Jayapura, Papua.

Belum diketahui, pemeriksaan lembaga antirasuah tersebut apakah fokus pada kesehatan Lukas Enembe atau terkait dengan kasus suap dan gratifikasi.

Diketahui, Lukas Enembe telah menetapkan Gubernur Lukas Enembe sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi.

Baca juga: Biaya Pengobatan Lukas Enembe Gunakan Dana APBD, Ini Kata Anggota DPRD Keerom Papua

Hingga kini, KPK belum melakukan penahanan kepada gubernur dua periode tersebut karena mengingat tersangka masih dalam keadaan sakit.

Terkait dengan pemeriksaan KPK tersebut, satu di antara kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening mengatakan, kliennya bakal didampingi kuasa hukum lainnya.

“Nanti pak Aloysius yang damping pak Lukas. Beliau (Aloysius) yang memimpin tim hukum dalam penyidikan hari ini oleh penyidik KPK,” kata Roy dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (3/11/2022).

Dalam pemeriksaan nanti, Roy berharap KPK lebih mengedepankan hak asasi manusia (HAM) terhadap kliennya.

Baca juga: Terbitnya Perpres Percepatan Pembangunan Otsus Papua, Ini Respon Gubernur Lukas Enembe

“Pak Firli, dalam pernyataannya di media massa, mengatakan, pihaknya menjunjung tinggi asas-asas, tugas pokok KPK, di antaranya menjunjung HAM (hak asasi manusia), karena itu, kami dari tim hukum, berharap pemeriksaan mengedepankan HAM dan Kemanusiaan,”kata Roy mengingatkan.

Terkait kesehatan dari Lukas Enembe, Roy mengatakan, Lukas Enembe masih menjalani perawatan lanjutan intensif, setelah sempat terkena empat kali stroke.

“Saat diperiksa oleh tiga dokter spesialis dari Singapura, tensi darahnya tinggi 190. Jadi pada dasarnya, beliau belum dapat menerima tekanan pikiran terlalu berat. Dikhawatirkan akan drop, bila mendapat pertanyaan dan dipaksa berpikir keras,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved