Info Jayapura
Menuju Eliminasi Malaria 2030, Pemkot Jayapura Gelar Pertemuan Lintas Sektoral
Kasus malaria di Kota Jayapura merupakan masalah yang tidak dapat diintervensi dari sektor kesehatan saja, tapi sektor yang lain juga
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Untuk mencapai tujuan eliminasi Malaria 2030, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura mengadakan pertemuan lintas sektoral.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Ni Nyoman Sri Antari kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Kamis (3/11/2022) mengatakan malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Baca juga: Papua Disebut Penyumbang Kasus Malaria Terbanyak di Indonesia, Kemenkes Dorong Eliminasi
"Kasus malaria di Kota Jayapura merupakan masalah yang tidak dapat diintervensi dari sektor kesehatan saja, tapi dengan drainase kemudian elefasi yang kurang baik," katanya.
Kemudian, ada faktor masalah soal kanal yang tersumbat, rawa dan lagon, perilaku manusia yang sering keluar malam, minum obat tidak teratur dan tanah yang tidak layak huni seperti rawa-rawa dan hutan yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk.
"Memang malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan berdampak pada penurunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di Kota Jayapura," tuturnya.
Sebagai Kota Penyumbang kasus malaria tertinggi nomor 2 di Papua sekaligus di Indonesia, ia mengatakan Dinkes Kota Jayapura bersama Unicef Papua mengadakan pertemuan lintas sektor dan Sosialisasi Peraturan Walikota Jayapura Nomor 32 Tahun 2022 tentang Pedoman Eliminasi Malaria di Kota Jayapura.
Dalam kesempatan itu, Ni Nyoman mengungkapkan bahwa peningkatan kasus malaria di Kota Jayapura dikarenakan lingkungan sekitar yang tidak bersih dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat.
Baca juga: Berantas Malaria, Dinkes Papua Barat Latih 92 Masyarakat Manokwari
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Amos Solossa menyebutkan untuk penurunan kasus malaria perlu adanya penguatan peran kerja sama dengan berbagai pihak.
"Melalui program pengendalian malaria dengan pendekatan intervensi pencegahan pengobatan, maupun promosi karena itu perlu adanya penguatan peran kerjasama lintas sektor dan lintas program," sebutnya.
Lalu ia mengatakan dari pihak swasta dan juga didukung dengan adanya pembuatan regulasi dalam mendukung percepatan eliminasi malaria di Kota Jayapura.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan eliminasi penularan malaria untuk tingkat Kota Jayapura. (*)