ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkot Jayapura

Pemkot Jayapura Gelar Penandatanganan Rencana Kerja Program USAID IUWASH Tangguh

Tujuan dari program IUWASH tangguh ialah keberlanjutan dari program sebelumnya, akan tetapi lebih ditekankan pada 2 masalah yaitu air minum dan sanita

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
Kepala Bappeda Kota Jayapura, Rory C Huwae pose bersama saat mendatangani MoU bersama USAID Indonesia untuk program IUWASH tangguh, Senin (7/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jayapura melakukan penandatanganan rencana kerja tahunan program USAID IUWASH Tangguh kabupaten dan kota di Provinsi Papua

Pantauan Tribun-Papua.com, Senin (7/11/2022), acara tersebut berlangsung pada salah satu hotel berbintang lima di Kota Jayapura.

"Ini merupakan salah satu MoU kerjasama terbaik antara USAID dan Pemkot Jayapura, ini merupakan lanjutan kerjasama," kata Kepala Bappeda Kota Jayapura, Rory C Huwae kepada Tribun-Papua.com. 

Baca juga: Majukan Fasilitas Sanitasi, Dinkes Papua Kolaborasi Dengan Unicef dan Yayasan Noken

Rory mengatakan, sebelumnya pada turunan pertamanya Pemkot Jayapura telah melakukan penandatanganan kerjasama IUWASH plus. 

"Kita sudah dapat menyelesaikan program IUWASH plus, dan saat ini akan dilanjutkan dengan IUWASH tangguh," sebut Rory. 

Tujuan dari program IUWASH tangguh ialah keberlanjutan dari program sebelumnya, akan tetapi lebih ditekankan pada 2 masalah yaitu air minum dan sanitasi

"Pada dasarnya kami di Kota Jayapura merasa program IUWASH tangguh ini sangat penting, di dalam penanganan lingkungan dan penanganan masyarakat," katanya. 

Hanya saja di Kota Jayapura, Rory membeberkan telah melaksanakan seoptimal mungkin, tetapi masih terbelit kendala yang dihadapi. 

"Pertama persoalan kesadaran dari masyarakat, dalam penggunaan, pemanfaatan, peruntukkan, dari pada air minum di mana debit air baku di Kota Jayapura makin hari semakin menurun," akuinya. 

Ia merincikan, permasalahan air minum secara umum di Kota Jayapura yaitu terbatasnya debit sumber air baku yang ada. 

Lalu, sistem pengolahan air PDAM yang belum lengkap dan pelayanan belum 24 jam. 

Kemudian, masih menjadi masalah soal tingginya tingkat kehilangan air pada perpipaan yakni sebesar 38,3 persen, antara lain disebabkan banyaknya sambungan ilegal. 

"Sementara yang tidak kalah isunya, masih rendahnya kesadaran masyarakat membayar rekening air," beber Rory. 

Ada pula yang menjadi masalah, yaitu jaringan pipa yang masih terbatas untuk pengembangan ke daerah yang belum terlayani di dalam area pelayanan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved