Piala Dunia 2022
Dianulirnya Gol Enner Valencia dan Teknologi Baru Semi-Automated Offside di Piala Dunia 2022
Ini penjelasan terkait gol pemain Timnas Ekuador Enner Valencia ke gawang Qatar di menit ketiga pada laga pembuka Piala Dunia 2022 yang dianulir VAR.
TRIBUN-PAPUA.COM - Gol pemain Timnas Ekuador Enner Valencia ke gawang Qatar di menit laga pembuka Piala Dunia 2022 dianulir oleh Video Assistant Referee (VAR) yang kini dilengkapi teknologi offside semi otomatis atau Semi-Automated Offside Techology (SAOT).
Diketahui, Ekuador menang atas tuan rumah Qatar dengan skor 2-0 dalam laga yang digelar di Stadion Al Bayt, Al Khor, Minggu (20/11/2022). Kedua gol Ekuador dicetak oleh Enner Valencia (16’, 31’).
Sejatinya, Enner Valencia terhitung tiga kali membobol gawang tuan rumah Qatar.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Sejarah Kelam Buat Tuan Rumah Qatar yang Murung Usai Kalah dari Ekuador

Akan tetapi, golnya pada menit ketiga dianulir wasit karena kaki kanan sang rekan, yakni Michael Estrada, kedapatan terjebak offside.
Detail kecil itu bisa tertangkap karena keberadaan teknologi baru penunjang Video Assistant Referee (VAR), yakni semi-automated offside.
Semua bermula dari sepakan bebas Pervis Estupinan yang mengarah ke kotak penalti. Kaki kanan Estrada terjebak offside setelah dia menyambut bola pantulan dari sang rekan, Felix Torres, yang berduel dengan kiper Qatar.
Estrada lalu menyundul kembali bola ke Torres yang melakukan gerakan akrobatik untuk memberi operan kepada Enner Valencia.
Teknologi offside semi otomatis lantas mendeteksi adanya kasus offside dalam konstruksi permainan tersebut.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Pencetak Gol Pertama Ekuador, Ini Profil Enner Valencia
Apa itu Teknologi Offside Semi Otomatis?
Lantas, apa itu teknologi offside semi-otomatis?
Qatar 2022 menjadi Piala Dunia pertama yang menggunakan teknologi semi otomatis. Teknologi ini bekerja menggunakan 12 kamera pelacak di bagian atap stadion.
Kamera tersebut mampu melacak bola serta pemain hingga 29 titik data dari setiap pergerakan, dengan kecepatan 50 kali per detik.
Data yang diproses mencakup semua anggota tubuh pemain yang krusial untuk mengambil keputusan offside.
Sebuah sensor khusus, Inertial Measurement Unit (IMU), juga ditanam dalam Al Rihla, bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar.
Sensor tersebut berfungsi mengirimkan data ke ruang video dengan kecepatan 500 kali per detik.
Begitu pemain menerima bola dalam posisi offside, teknologi anyar ini akan memberikan sinyal otomatis kepada ofisial yang bertugas di ruang VAR.
Baca juga: Foto Euforia Laga Pembuka Piala Dunia 2022: La Tricolos Ukir Sejarah!

Sebelum menyalurkan informasi kepada wasit di lapangan, ofisial di ruang video wajib memastikan lebih dulu keakuratan titik awal tendangan dan garis pertahanan.
Pengambilan keputusan disebut hanya akan memakan waktu sekitar 25 detik saja.
Tanpa Semi Automated Offside Technology (SAOT), biasanya rata-rata waktu yang dibutuhkan wasit untuk menentukan keputusan offside adalah 60 detik.
Teknologi offside semi otomatis baru akan dipakai apabila pemain yang dipertanyakan kedapatan menyentuh bola.
Apabila seorang pemain yang berdiri offside tak menyentuh bola dan diduga offside karena alasan “interference play” alias mengganggu jalannya permainan, maka wasit di lapangan yang akan menjadi pengambil keputusan.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Teknologi Offside Baru, 3 Menit Langsung Bikin Ramai Piala Dunia 2022