ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Natal 2022

Pohon Natal Identik dengan Pohon Cemara, Ini Sejarah di Baliknya

Hari Natal yang biasa dirayakan Umat Kristiani identik dengan pohon cemara atau yang biasa disebut pohon Natal. Ini sejarahnya.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sambut Natal Mall Taman Anggrek Jakarta memasang Pohon Natal Raksasa dan ornamen-ornamen Natal lainnyam, Senin (21/12/2020). Pesta Natal yang mengangkat tema 'Christmas Merry and Bright', dalam kondisi pandemi Covid-19, Mal Taman Anggrek tetap mendekor interior mal dan memasang pohon Natal megah dikelilingi beberapa pohon cemara asli dihiasi bola-bola kecil berwarna . 

TRIBUN-PAPUA.COM – Hari Natal yang biasa dirayakan Umat Kristiani identik dengan pohon cemara atau yang biasa disebut pohon Natal.

Menghias pohon Natal merupakan tradisi yang biasa dilakukan Umat Kristiani untuk menyemarakkan Natal.

Pohon Natal dihias dengan berbagai ornamen seperti pita warna-warni, lampu aneka warna, miniatur rusa dan Santa Klaus, hingga bintang di pucuk pohon.

Dilansir Kompas.com, berikut sejarah pohon Natal.

Baca juga: 12 Ucapan Selamat Natal 2022 dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Dibagikan ke Keluarga dan Teman

Petugas Dinas Kehutanan dan Pertamanan sedang menyiapkan taman sementara yang bernuansa Natal di trotoar Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/12/2021). Paduan suara menyanyikan lagu nuansa Natal.
Petugas Dinas Kehutanan dan Pertamanan sedang menyiapkan taman sementara yang bernuansa Natal di trotoar Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/12/2021). Paduan suara menyanyikan lagu nuansa Natal. ((Warta Kota/Henry Lopulalan))

Bermula di Jerman

Pohon Natal modern yang kini dapat dilihat saat Hari Raya Natal tiba berasal dari Jerman, tepatnya barat Jerman.

Melansir Britannica, pada abad pertengahan terdapat sebuah pertunjukan teatrikal tentang Adam dan Hawa yang memiliki sebuah “pohon surga”.

Adapun, “pohon surga” merupakan pohon cemara yang digantungi buah apel sebagai melambangkan Taman Eden.

Alhasil, pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.

Pada pohon tersebut, mereka menggantungkan wafer yang melambangkan tanda penebusan Kristus. Namun dalam tradisi selanjutnya, mereka mengganti wafer dengan kue dalam berbagai bentuk.

Selain kue, ada juga liin yang melambangkan Kristus sebagai penerang dunia. Tidak hanya pohon, warga Jeman saat itu juga memiliki sebuah konstruksi kayu berbentuk segitiga semacam piramida.

Baca juga: Parfum hingga Produk Perawan Kulit, Ini 9 Inspirasi Kado Natal 2022 untuk Orang Tercinta

Piramida tersebut memiliki rak untuk menyimpan patung-patung Natal yang didekorasi dengan pepohonan hijau, lilin, dan sebuah bintang.

Pada abad ke-16, piramida tersebut bergabung dengan pohon cemara yang menghasilkan pohon Natal yang kini kerap dilihat masyarakat jelang Hari Raya Natal.

Tradisi tersebut kian menyebar pada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18, hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Dipercaya Dipopulerkan oleh Ratu Inggris

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved