Pemkot Jayapura
Pacedukcapil, Layanan Online Berbasis Aplikasi Permudah Urusan Kependudukan di Kota Jayapura
Tujuannya tentu untuk memberikan akses lebih mempermudah bagi masyarakat, dalam mengurus dokumen kependudukan dengan pemanfaatan teknologi.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pendaftaran Cepat Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Pacedukcapil) hadir sebagai layanan online aplikasi, guna mempermudah urusan kependudukan di Kota Jayapura.
Layanan Pacedukcapil diinisiasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Jayapura, Papua.
Tujuannya tentu untuk memberikan akses lebih mempermudah bagi masyarakat, dalam mengurus dokumen kependudukan dengan pemanfaatan teknologi di era digitalisasi 4.0.
Baca juga: Lakukan Perekaman KTP Elektronik Sejak Januari-Juni,Dukcapil Data 4.000 Penduduk
"Pelayanan Cepat Dukcapil atau Pacedukcapil hadir untuk memudahkan masyarakat dapat mengakses atau mengurus dokumen kependudukan secara online," sebut Kadis Dukcapil Kota Jayapura Raymond J W Mandibondibo kepada Tribun-Papua.com, Selasa (13/12/2022).
Raymond mengatakan, karena secara online maka penggunaan Aplikasi Pacedukcapil dapat diakses di mana saja, selama berada dalam koneksi jaringan internet.
"Jadi memang masyarakat tak perlu membuang-buang waktu atau tenaga untuk datang ke Kantor Dukcapil lagi, karena semua dokumen kependudukan dapat dicetak sendiri oleh warga," katanya.
Raymond mengatakan terkecuali untuk KTP dan KIA karena bersifat blangko, sehingga tidak dapat dicetak sendiri oleh masyarakat.
"Ini tentunya merupakan terobosan baru di dunia pencatatan sipil, sehingga masyarakat diminta dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin," lanjutnya.
Raymond mengatakan pelayanan Pacedukcapil ini juga, merupakan bagian dari langkah Kota Jayapura dalam menuju kota cerdas atau smart city.
"Kemudian Pacedukcapil juga hadir dalam momen pandemi Covid-19, sehingga menjadi faktor yang memaksa untuk kita semua dapat mencari terobosan-terobosan baru, sehingga penggunaan aplikasi ini dimaksimalkan," paparnya.
Namun demikian, Raymond mengatakan pihaknya tetap melayani warga Kota Jayapura yang belum melek teknologi, tidak memiliki hp android atau smartphone.
"Tetapi kita tetap mengimbau kepada masyarakat agar mari bersama-sama, untuk siap menuju era digitalisasi, dan tentu kita tidak ingin Kota Jayapura tertinggal maka kita menginginkan sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia," pungkas Raymond.
Pihaknya optimis, dengan kondisi masyarakat Kota Jayapura yang metropolitan, sudah barang tentu akan cepat belajar mengikuti modernisasi jaman, termasuk akses digital.
"Dalam 1 atau 2 tahun ke depan, kita harapkan semua warga Kota Jayapura menjadi mahir dan lancar," lanjutnya.
Ia mengatakan sejak Aplikasi Pacedukcapil muncul pada Agustus 2021, pemanfaatannya tentu telah dirasakan oleh masyarakat.
"Kalau dulu masyarakat harus datang ke Kantor Dukcapil Kota Jayapura, kemudian antri nomor dan duduk tunggu di lantai dasar tetapi sekarang sudah kosong," ucapnya.
Memang ada sedikit antrian di ruangan Kantor Dukcapil Kota Jayapura, namun jumlah jauh berkurang sebelum adanya Aplikasi Pacedukcapil.
"Di masa yang akan datang pemerintah juga pasti akan terus meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur teknologi, sehingga dapat menunjang kebutuhan masyarakat," harapnya.
Pihaknya berkomitmen, untuk tidak ada lagi keluhan-keluhan seperti dulu dengan kondisi masyarakat datang berebut nomor antrian di Kantor Dukcapil Kota Jayapura.
Baca juga: Aplikasi Sio Papua Belum Sinkron dengan Data Dukcapil, Herald: Ada Syaratanya
"Hal-hal di masa lalu, kita berusaha pangkas dan tidak boleh lagi terjadi termasuk calo yang tentunya merusak pelayanan," tegasnya.
Sementara itu, ditanya soal ketersediaan Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), Raymond mengatakan saat ini kondisinya ada 2 unit.
"1 unit sudah kami tempatkan di Saga Mall Abepura, dan satunya lagi masih belum dioperasionalkan serta masih berada di kantor, jadi belum ditentukan mau ditaruh di mana," terangnya.
Pihaknya masih memikirkan terkait tempat yang cocok, dan dapat lebih menjangkau semua masyarakat untuk dapat mengaksesnya.
"Serta karena harganya yang cukup mahal, maka proteksi dan perlindungannya perlu menjadi perhatian bersama," ujar Raymond.
Ditanya soal, layanan Dukcapil menyapa masyarakat yang diadakan setiap malam Minggu di pusat-pusat perbelanjaan memang cukup intens dilakukan.
"Hanya saja memasuki Desember, ini karena ada keterbatasan kemampuan anggara juga dan mempertimbangkan waktu libur sehingga nanti diadakan kembali pada Januari 2023," tandasnya.
Sejak dimanfaatkan, layanan Pacedukcapil memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat dalam mengakses dan mengurus dokumen kependudukan.
"Sebagian besar masyarakat menyambut layanan Pacedukcapil dengan suka cita, tetapi tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang mengeluh," beber Raymond.
Dikatakannya dalam pengoperasian layanan Pacedukcapil, mungkin saja ada masyarakat yang mengalami keribetan atau ada keluhan lain, seperti sulitnya jaringan internet.
"Kita pada prinsipnya tetap menerima masukkan dan kritikan untuk menjadi bahan evaluasi dan diskusi ke depan, bersama tim multimedia guna melihat langkah-langkah sulit yang diperingkat untuk semakin memudahkan," tutupnya. (adv)