Penyerangan Posramil Kisor
Jelang Nataru, Paulus Waterpauw: Banyak Pengungsi Kisor yang Belum Pulang!
Sejumlah pengungsi belum kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, meskipun sebentar lagi Natal dan Tahun Baru (Nataru).
TRIBUN-PAPUA.COM, MANOKWARI – Pascakasus penyerangan Posramil Kisor di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, yang diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (2/9/2021) dini hari masih menyisakan duka mendalam.
Dalam penyerangan tersebut, empat anggota TNI gugur dan ratusan warga memilih mengungsi.
Dan hingga kini, sejumlah pengungsi belum kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, meskipun sebentar lagi Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: Masih Ingat Pelaku Penyerangan Posramil Kisor, Ada Dugaan Intimidasi dari Polda Sulsel
Hal itu diakui Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw saat ditemui di Mapolda Papua Barat.
"Saya dengar laporan ada upaya pengembalian pengungsi ke kampung masing-masing," ujar Waterpauw, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (23/12/2022).
Hanya saja, butuh penyesuaian setelah para pengungsi meninggalkan kampung lantaran terjadi pembantaian di Kisor.
"Kalau perbaikan rumah-rumah warga yang mengungsi tentu akan kita perbaiki tetap itu tanggungjawab kami," tuturnya.
"Kita minta agar pengungsi agar sudah harus kembali ke Maybrat."
Pasalnya, situasi Maybrat saat ini telah dikendalikan oleh seluruh jajaran aparat TNI-Polri di wilayah tersebut.
Baca juga: FLASHBACK Penyerangan Posramil Kisor Maybrat, Penegakan Hukum hingga Kembalinya Pengungsi
Waterpauw berharap, agar kelompok yang ingin mengganggu keamanan harus terbuka ke pemerintah daerah.
"Jangan hanya karena urusan proyek, malah buat ulah dan mengorbankan orang lain seperti pekerja jalan," pungkasnya.
Penyerang 50 Orang, 4 TNI Gugur