ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Harga Pertamax di Papua Rp 13.050 per Liter, Ini Penjelasan Pertamina

Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax baru saja mengalami penyesuaian harga yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
ILUSTRASI - Suasana pengisian BBM Jenis Pertalite dan Pertamax di SPBU Permindo Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Kamis (4/8/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax baru saja mengalami penyesuaian harga yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).

Diketahui, Harga Pertamax dari Rp 13.900, menjadi Rp 12.800.

Namun, saat dilihat di laman mypertamina.id, harga Pertamax di setiap daerah tidak semuanya Rp 12.800. Sebagai contoh, harga Pertamax di Provinsi Bengkulu adalah Rp 13.300.

Baca juga: Mulai Pukul 16.00 WIT, Harga Pertamax Turun Jadi Rp 12.800

Lantas, mengapa harga Pertamax tidak seragam Rp 12.800?

 

Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, hal itu tergantung Pajak atas Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masing-masing daerah.

 

 

"Ada yang kena 5 persen, namun ada juga yang di atas itu. (Harga Pertamax) Rp 12.800 itu yang (PBBKB) 5 persen," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (3/1/2022).

Selain Pertamax, produk jenis gasoil (diesel), yakni Dexlite (CN 51) juga disesuaikan menjadi Rp 16.150 per liter.

Turun dari sebelumnya Rp 18.300. Dikutip dari laman pertamina.com, Pertamina Dex (CN 53) pun mengalami penyesuian menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800.

Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran PBBKB sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

Dilansir dari laman mypertamina.id, penentuan harga BBM nonsubsidi termasuk Pertamax, juga mempertimbangkan biaya pengangkutan BBM ke daerah konsumen.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Maluku dan Maluku Utara Tambah Pasokan BBM di Seluruh Lembaga Penyalur

Secara sederhananya, biaya pengangkutan ini akan ditanggung oleh para konsumen. Kemudian, semakin jauh lokasinya dari kilang minyak, maka akan semakin mahal juga harga BBM nonsubsidinya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved