ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Gempa Bumi Guncang Jayapura

BMKG Sebut Penyebab Gempa Bumi M 4,9 dan Susulannya Disebabkan Aktivitas Patahan Cycloop

BBMKG Wilayah V Jayapura menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 4,9 dan gempa susulannya disebabkan oleh aktivitas lempeng patahan Cycloop.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
ILUSTRASI - BBMKG Wilayah V Jayapura menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 4,9 dan gempa susulannya disebabkan oleh aktivitas lempeng patahan Cycloop. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURABBMKG Wilayah V Jayapura menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 4,9 dan gempa susulannya disebabkan oleh aktivitas lempeng patahan Cycloop.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji kepada Tribun-Papua.com, Selasa (3/1/2023).

"Untuk diketahui patahan Cycloop ini memanjang dari wilayah Kabupaten Jayapura hingga Kota Jayapura," kata Danang.

Baca juga: Kota Jayapura Bakal Dihantam Gempa Besar dan Tsunami, BMKG: Itu HOAX!

Danang menyebutkan, hingga kini masih terus terjadi gempa susulan disebabkan karena posisi lempeng tersebut masih mencari kestabilan atau dudukan keseimbangan.

"Kita deskripsikan misalnya seperti sebuah kayu yang diberi tekanan terus menerus dan apabila tekanannya semakin keras, maka kayunya akan patah, kurang lebih gambarannya demikian," terang Danang.

 

 

Lelaki murah senyum itu menyebutkan gempa utama dengan magnitudo 4,9 terjadi saat lempeng sedang melepaskan energinya.

"Jadi lempeng yang kita punya ini pecah makanya mengeluarkan energi yang diukur bermagnitudo 4,9 tersebut," tandasnya.

Saat ini, pecahan lempeng tersebut masih mencari posisi kestabilan sehingga masih mengeluarkan energi secara terus menerus, sehingga intens terjadi gempa susulan.

"Per Selasa 3 Januari 2023 pukul 10.00 WIT, kami telah mencatat total ada 151 kali kejadian gempa bumi yang terjadi termasuk gempa utama, 13 gempa susulan di antaranya terasa," sebutnya.

Baca juga: BMKG Ungkap Daftar Daerah di Indonesia yang Berpotensi Banjir Rob, Termasuk Pesisir Papua Selatan

Ditanya soal mengapa getaran gempa dirasa berbeda di tiap area, Danang menjelaskan jika kasus pada gempa bumi dangkal memang lebih berefek terhadap wilayah terdekat dengan sumber gempa.

"Kalau melihat peta sumber gempa bumi yang sudah dibuat BMKG, memang sebaran gempa bumi susulan menyebar di antara laut dan darat," tambahnya.

Untuk itu mengapa masyarakat merasa kuatnya getaran bervariasi, karena gempa bumi susulan yang terjadi tidak terpusat pada satu lokasi saja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved