ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PT Freeport Indonesia

Dari Grasberg ke Gresik, Smelter Freeport Beri Kontribusi Berlipat bagi Ibu Pertiwi: Legasi Jokowi

Hingga kini pembangunan smelter itu telah menyerap biaya sekitar Rp 25 triliun dari total anggaran Rp 42 triliun.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribunnews.com
Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur yang disebutkan telah rampung 51,7 persen dengan penyerapan anggaran sebesar Rp 25 triliun dari total anggaran sebesar Rp 42 triliun. 

TRIBUN-PAPUA.COM, GRESIK – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengonfirmasi bahwa proyek Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik saat ini telah rampung 51,7 persen.

Proyek tersebut bakal beroperasi pada Mei 2024, lima bulan sebelum Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan jabatan Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

Hingga kini pembangunan smelter itu telah menyerap biaya sekitar Rp 25 triliun dari total anggaran Rp 42 triliun.

"Kami harapkan proyek smelter tembaga design single line terbesar di dunia ini beroperasi pada Mei 2024," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, di lokasi proyek kepada sejumlah wartawan, termasuk Tribunnews.com, Jumat (13/01/2022).

Baca juga: Pemkab Jayapura dan PT Freeport Indonesia Tanam Pohon Jadikan Hutan Sabana Lahan Produktif

Olah Hasil Tambang Mentah dari Mimika, Papua Tengah

Berdiri di atas lahan 100 hektare di tepi pantai Gresik (di depannya terlihat Pulau Madura), pada dasarnya smelter yang dibangun PT Freeport Indonesia tersebut memiliki fasilitas peleburan dan pemurnian konsentrat.

Secara sederhana, smelter dipahami sebagai tempat mengolah, memproses, bahan tambang sebelum menjadi barang siap jual seperti emas, perak, dan platinum.

Bahan tambang itu disebut konsentrat, bahan berbentuk pasir olahan dari batuan tambang (ore), yang mengandung tembaga, emas, perak, dan platinum.

Karena tempat mengolah, tentu ada mesinnya, ada proses input dan ada proses ouput --mesin pengolahan inilah yang investasinya mahal, mesin buatan Finlandia semi-otomatis.

Bahan tembaga yang mengadung tembaga, emas, perak, dan platinum dikirim dari Pelabuhan Timika, Papua.

Ini tempat penampungan hasil tambang mentah milik Freeport yang dibawa dari lokasi Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika.

Dari Timika diangkut dengan kapal, butuh waktu sekitar sepekan sebelum sampai di Gresik.

Smelter Gresik sendiri berdiri di atas lahan 100 hektare di tepi pantai Gresik (di depannya terlihat Pulau Madura).

Smelter yang dibangun PT Freeport Indonesia masuk kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE Gresik.

JIIPE mengintegrasikan pabrik, perumahan, dan pelabuhan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved