ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

QR Code Berlaku, Konsumsi BBM Bersubsidi di Timika Papua Tengah Terpantau Normal

EDC merupakan sistem digitalisasi SPBU yang memungkinkan Pertamina memantau penyaluran BBM sehingga lebih tepat sasaran dan volume.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Tampak Antrian kendaraan di SPBU SP 2, Timika, Papua Tengah yang bakal melakukan pengisian BBM, Sabtu (21/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Sejak pemberlakuan pembayaran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan menggunakan QR Code tingkat konsumsi BBM bersubsidi terpantau normal atau tidak berubah dan sejauh ini tidak ada perubahan dalam konsumsi BBM bersubsidi.

"Jadi masih sama, karena tergantung aktivitas masyarakat, antrian juga sekarang sudah normal," ungkap Pengawas Stasisun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Priyanto kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (21/1/2023) di Timika.

Baca juga: Pertamina Mulai Terapkan Pembelian BBM Subsidi dengan QR Code di Wilayah Jayapura dan Mimika

Ia mengatakan, stok BBM per hari diberikan Pertamina kepada SPBU seperti di SP 2 khusus pertalite sebesar 16 kilo liter kemudian pada Sabtu baru dinaikan menjadi 24 kilo liter. Ini dikarenakan pada hari Minggu tidak ada pengiriman, dan untuk Solar per hari dijatah sebanyak 8 kilo liter.

"Kalau BBM non subsidi Pertamax dan jenis lainnya disesuaikan dengan kapasitas tangki atau sesuai permintaan kami," jelasnya.

 

 

Kata Priyanto, penyebab membludaknya antrian di SPBU beberapa waktu lalu, ia mengaku karena saat itu pihaknya masih menggunakan satu Electronic Data Capture (EDC) untuk satu pompa sehingga proses pengisian lama.

"Sekarang satu nozel satu EDC, makanya pelayanannya lebih cepat," katanya.

Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, Pengiriman BBM ke Asmat Sempat Terhambat

EDC merupakan sistem digitalisasi SPBU yang memungkinkan Pertamina memantau penyaluran BBM sehingga lebih tepat sasaran dan volume.

Sementara itu, Manager SPBU di Jalan Yos Sudarso Edwin Apriyadi, menilai dengan adanya sistem QR Code cukup menurunkan konsumsi BBM bersubsidi.

"Konsumsi normal, tetapi penurunan juga ada, tapi tidak banyak, mungkin biasa 15 kilo liter sekarang jadi 13 kilo liter atau 14 kilo liter, biasanya juga tembus 16 kilo liter," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved