Info Mimika
Harga Beras di Mimika Papua Tengah Melonjak, Stok Menipis: Cek Lebih Lengkap
Harga beras di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, semakin meroket usai Idul Adha. Satu di antara pedagang, Herni, mengakui hal ini.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA - Harga beras di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, semakin meroket usai Idul Adha.
Satu di antara pedagang, Herni, mengakui melonjaknya harga beras sudah berlangsung dua bulan.
"Harga beras beras pandan 1 kg, sebelumnya Rp 17 naik Rp 19 ribu, kalo mawar merah 1 kg Rp 18 ribu, sedangkan beras SPHP kosong karena distributor dari Bulog memang belum ada, " Kata Herni di Pasar Sentral Mimika, Sabtu (5/7/2025).
Adapun beras yang dijual saat ini didatangkan dari Makassar, tetapi stoknya juga terbatas.
"Agen itu langsung ke sana, kalau tidak kita di sini tidak dapat stok beras," ungkapnya.
Baca juga: Bulog Papua Pastikan Penyerapan Beras Merauke Berjalan Tanpa Henti Untuk Perkuat Ketahanan
Sementara Herni memaparkan harga beras panda 50 kg Rp 850 ribu atau Rp 18 ribu per kilogram.
Lalu, Beras Pandan 50 kg dibanderol Rp 870 ribu atau Rp19 ribu per kilogram.
Beras Mawar Merah 50 kg per karung Rp860 ribu dan per kio Rp17 ribu.
Beras merauke 10 kg 170 ribu, beras panda 15 kg 270 ribu.
"Ada yang murah, beras dari sulawesi Rp16 ribu per kilo. Saat ini saya jual harga beras tertinggi itu Rp19 ribu, tetapi nanti bisa jadi Rp 20 ribu. Kalau di kios-kios, harganya sudah Rp 20an ribu," ujarnya.
Ia pun berharap, agar beras bulih jenis sphp segera keluar karena sangat membantu dengan harganya yang terjangkau. Hernia mengaku beras tersebut masih dicari-cari pelanggannya.
"Pembeli pusing, kita penjual juga pusing. Sebenarnya kita mau-mau saja kasih turun harga, tapi kan modalnya saja sudah berapa? Tidak mungkin kita jual di bawah harga modal," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.