Dispendik Jayapura Umumkan Hasil Seleksi Administrasi Tenaga Guru Kontrak

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Ratusan calon tenaga kontrak padati Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Rabu (8/2/2023).

Mereka bergerombol di ruang tunggu sambil menunggu pengumuman nama-nama hasil seleksi administrasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan, Eqberth Kopeuw kepada calon tenaga kontrak mengatakan, sejak 2023 Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pendidikan melakukan penambahan guru kontrak untuk jenjang sekolah dasar dan menengah pertama.

Baca juga: Kabupaten Jayapura Kekurangan 134 Guru Kontrak: Ayo Melamar!

Penambahan dilakukan karena guru kontrak yang ada sudah lolos sebagai guru Pejabat Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Adapun ada sekitar 460 calon guru yang mendaftar, pihaknya hanya menerima 134 tenaga honor.

"Semua yang hari ini datang silahkan mengecek namanya di papan pengumuman," ujarnya.

Tahapan dalam seleksi jika lolos, kata Eqberth, selanjutnya akan mengikuti seleksi tertulis, wawancara, dan praktek mengajar.

Setelah itu, katanya, pihaknya bakal mengumunkan kembali nama-nama yang diangkat sebagai guru kontrak.

Seleksi tertulis bakal berlangsung di SMP Negeri 2 Sentani esok hari pada pukul 13.00 WIT.

"Calon guru harus datang lebih awal untuk mengecek ruangan dan menggunakan pakaian yang rapi," ujarnya.

Baca juga: Disdik Jayapura Gunakan Dana Otsus Sebesar Rp19 Miliar Lebih Biayai 425 Guru Kontrak

Bernadus Yakarimilena, satu di antara calon tenaga kontrak bercerita, dirinya selama tiga tahun mengajar sebagai tenaga honorer di SD Muara Nawa, Kampung Tablanusu, Distrik Depapre.

Dia berharap dapat lolos seleksi hingga akhir dan diangkat menjadi tenaga kontrak di Kabupaten Jayapura.

"Saya tadi cek nama saya lolos di seleksi administrasi, saya sangat senang dan bersyukur,"ujarnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Fransina Enok. Fransina selama ini mengajar dan mencari pengalaman di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan setelah lulus kuliah karena belum mendapatkan pekerjaan.

"Saya pergi ke Yalimo untuk mengajar dan mencari pengalaman, saya kembali untuk mengajar, ada kerinduan bisa mengajar di kampung halaman di Kampung Sosiri,"ungkapnya. (*)