ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Gempa Bumi Guncang Jayapura

UPDATE: 77 Pasien RSUD Jayapura Masih Bertahan di Tenda Darurat

Sebanyak 77 pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura, Papua, hingga Jumat (10/2/2023), masih bertahan di tenda-tenda darurat.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Tenda darurat yang didirikan bagi pasien di RSUD Dok II Jayapura untuk mengantisipasi adanya gempa susulan yang masih terjadi. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sebanyak 77 pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Papua, hingga Jumat (10/2/2023), masih bertahan di tenda-tenda darurat.

Hal itu dilakukan demi mengantisipasi adanya gempa bumi susulan yang belakangan ini masih mengguncang Kota Jayapura.

Sebelumnya, manajemen RSUD Dok II Jayapura memilih untuk mengevakuasi pasien usai gempa bumi berkekuatan 5.2 Magnitudo pada Kamis (9/2/2023).

Baca juga: BERITA FOTO: Gempa Guncang Kota Jayapura, Pasien RSUD Jayapura Diungsikan!

Wakil Direktur RSUD Dok II Jayapura, Dokter Andreas Pekey, mengatakan pasien yang saat ini berada di tenda darurat terdiri dari ortopedi dan anak.

Kemudian, kebidanan kandungan, serta pasien yang berada di ruangsn Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dok II Jayapura.

"Lalu beberapa ruangan pasien yang beresiko untuk kalau gempa lagi bisa kurang bagus karena sudah ada retak-retak," kata Dokter Andreas Pekey.

Kendati demikian, Dokter Andreas Pekey menyebut, masih ada beberapa pasien yang tetap dirawat di ruangan-ruangan rumah sakit.

Pasien yang masih dirawat itu berada di ruang bedah wanita dan pria, penyakit dalam, dan ICU anak.

Ia mengungkapkan alasan pasien-pasien tersebut dirawat di dalam ruangan adalah karena keterbatasan kapasitas tenda darurat.

Baca juga: Mengungsi Akibat Gempa, Pasien RSUD Jayapura di Tenda Penampungan Mengeluh Kepanasan

"Karena kapasitas di tenda darurat terus kelengkapan juga terbatas, kalau di ruangan kan semua alat ada, tempat cuci tangan, dan lain-lain," ungkapnya.

Selain itu, Dokter Andreas Pekey menjelaskan, berdasarkan rekomendasi ruangan tersebut masih layak untuk ditempati para pasien.

"Memang kondisi darurat, jadi ruangan yang berdasarkan rekomendasi BBMKG dan lain-lain masih layak tidak terlalu beresiko tetap di dalam," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved