KKB Papua
Gelombang Pengungsi Akibat Teror KKB di Nduga Papua Terus Bertambah: Egianus Menakutkan!
Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge menyebut, sejumlah orang tiba dengan dijemput enam unit truk pada Senin (13/2/2023) sore.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Gelombang pengungsi dari Distrik Paro menuju Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua Tengah, terus bertambah.
Warga mengungsi akibat ketakutan pasca-aksi pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya di wilayah itu.
Menyusul ancaman terhadap 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro.
Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge menyebut, sejumlah orang tiba dengan dijemput enam unit truk pada Senin (13/2/2023) sore.
Baca juga: GAWAT! Pilot Susi Air Philips Marthen Disandera KKB, Kapolda Papua: Ada di Tangan Egianus Kogoya
"Tahap pertama ada 25 orang yang masuk (ke Kenyam), kemarin 29 orang yang masuk, hari ini ada 87 KK ditambah ada anak-anak yang masuk. Kami dari pemerintah daerah sedang berusaha menyiapkan tempat," ujarnya di Kenyam, Senin.
Namia mengaku belum bisa menyebut berapa jumlah pasti warga Paro yang sudah berada di Kenyam karena hingga kini masih dilakukan pendataan.
Terlebih, ada warga Paro yang belum sampat didata namun sudah pergi ke rumah keluarganya masing-masing.
"Kebiasaan masyarakat ini, yang lalu pengungsi ketika ketemu keluarga mereka tinggal di keluarganya masing-masing, akhirnya kami kasih bahan makanan lalu mereka bawa," kata dia.
Ia meyakini bahwa jumlah warga Paro yang mengamankan diri ke Kenyam masih akan bertambah karena masih ada yang berada di perjalanan.
"Ada informasi masih ada lagi (masyarakat Paro ke Kenyam), jadi waktu mereka jalan dari sana, mereka terpencar," ungkapnya.
Untuk sementara, warga Paro akan dikumpulkan di satu tempat yang masih dipersiapkan.
Pemerintah Kabupaten Nduga juga akan membuat dapur umum.
Sedangkan, untuk anak-anak yang seharusnya sekolah, Namia memastikan mereka akan dimasukkan ke sekolah yang ada di Kenyam.
Baca juga: Dipimpin Egianus Kogoya, KKB Nduga Papua Lancarkan 65 Teror Sejak 2017: Ada 46 Orang Tewas
"Untuk makanan, melalui Dinas Sosial kami siapkan. Sementara ada upaya evakuasi pembebasan pilot di sana (Paro), sementara masyarakat di sini. Kalau pilot sudah dibebaskan berarti masyarakat kita kembalikan," tuturnya.
"Untuk anak-anak sekolah, saya sudah minta didata dan kami akan layani mereka, mereka juga harus dapat hak mereka berupa pendidikan dasar. Mereka yang datang kita periksa kesehatannya," sambung Namia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.